Nakita.id - Kebiasaan sering buang air kecil menjadi kebiasaan baru yang kerap dialami wanita selama masa kehamilan.
Kebiasaan ini tergolong wajar karena selama masa kehamilan, hormon HCG akan semakin aktif sehingga meningkatkan aliran darah menuju panggul dan ginjal.
Selain itu, perkembangan janin yang semakin besar juga membuat kantung kemih semakin terdesak.
Kapasitas kantung kemih pun semakin berkurang dan hanya biasa menyimpan cairan yang lebih sedikit dari biasanya.
Hal inilah yang lantas membuat seorang wanita harus bolak-balik ke kamar mandi untuk buang air kecil.
BACA JUGA: Peraturan Unik Dalam Rumah Tangga Indra Birowo Ini Patut Moms Tiru
Nah, meski begitu ada kondisi-kondisi tertentu di mana Moms harus segera mewaspadai kebiasaan buang air kecil selama masa kehamilan.
Tak hanya mewaspadai, Moms juga sebaiknya segera melakukan sesi konsutasi bersama dokter.
Dilansir dari Mom Junction, kondisi-kondisi yang dimaksud ialah ketika Moms telah merasa adanya sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri pada akhir buang air kecil, dan adanya bercak darah pada urin.
Jika Moms mengalami hal itu bisa jadi Moms telah terkena Infeksi Saluran Kemih atau ISK.
ISK dapat menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis), suhu tubuh tinggi, muntah, dan nyeri punggung yang parah.
Bahkan secara lebih lanjut, ISK juga bisa menyebabkan risiko persalinan prematur dan keguguran.
BACA JUGA: Beberapa Fakta Menarik Tentang Bayi Yang Lahir di Bulan April Menurut Riset
Ada beberapa jenis pemeriksaan yang dapat Moms jalani untuk memeriksakan kondisi tidak normal tersebut.
Misalnya pemeriksaan ultrasound untuk mengindentifikasi semua kelainan.
Mulai dari kelainan ginjal, kantung kemih, dan uretra.
Lalu pemeriksaan urinalisis atau pemeriksaan urin untuk bakteri infeksi.
BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O
Pemeriksaan tegangan kantung kemih untuk mengukur urin yang mungkin bocor ketika Moms batuk atau bersin.
Terakhir pemeriksaan sistoskopi untuk memeriksa kantung kemih dan uretra untuk periksaan adanya kelainan atau tidak.
Jadi Moms, sebaiknya tidak usah malu untuk memeriksakan kebiasaan buang air kecil selama kehamilan pada dokter ya.
Moms perlu mengungkapkan semuanya secara jelas dan rinci agar dokter dapat mendiagnosis kondisi Moms dengan benar.
Source | : | mom junction |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR