Nakita.id - Pernah merasakan ketidaknyamanan pada vagina atau area sekitarnya di tengah masa haid seperti lembab, panas, bahkan sampai terasa gatal luar biasa?
Kebanyakan gatal-gatal tersebut menyebabkan peradangan dan membuat daerah di sekitarnya menjadi tak nyaman.
Seringnya hal ini terjadi dan kerap kali diabaikan, padahal jika dibiarkan bisa berakibat buruk dan merusak kebaikan organ intim kita.
Jika sering mengalami hal ini jangan khawatir, ada beberapa cara mudah untuk mengatasinya.
BACA JUGA: Awas! Puting Payudara Sering Gatal, Ternyata 4 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
1. Sering membersihkan vagina
Salah satu tips kesehatan yang paling ampuh untuk mencegah gatal dan munculnya ruam adalah dengan membersihkan daerah kewanitaan secara teratur dan lebih sering.
Cuci dengan banyak air dan keringkan, hal ini akan mencegah munculnya bakteri dan kuman yang menyebabkan gatal-gatal dan infeksi di sekitar vagina
Selain itu, selalu perhatikan kebersihan saat menstruasi agar organ kewanitaan terasa nyaman.
Hindari menggunakan sabun atau pembersih lain karena akan mematikan bakteri yang justru berguna di organ kewanitaan tersebut.
Cukup membersihkan (cebok) dengan air bersih.
Bila terasa lembap sekali, boleh gunakan sabun hanya di bagian selangka.
2. Sering Ganti Pembalut
Ganti pembalut selama menstruasi lebih sering, karena menggunakan pembalut atau kain terlalu lama sangat tak sehat.
Menggunakan pembalut dalam waktu yang lama biasanya menyebabkan infeksi atau kulit menjadi gatal-gatal.
Untuk itu, lebih seringlah mengganti pembalut terutama jika tahu bahwa kulit kita sensitif dan mudah mengalami gatal-gatal.
BACA JUGA: Pakai Lidah Buaya untuk Kondisioner, Manfaatnya Memang Tak Terduga!
3. Gunakan Antiseptik
Ada banyak krim dan gel antiseptik untuk mengatasi gatal yang tersedia di swalayan atau apotek.
Kita bisa menggunakannya untuk mencegah gatal-gatal dan infeksi.
Namun jangan gunakan krim di vagina. Gunakan hanya di sekitarnya saja, misalnya di selangka.
Selain itu, sebelum menggunakan krim dan gel tersebut sebaiknya berkonsultasi pada dokter.
4. Gunakan Pembalut Berkualitas
Saat ini ada banyak jenis pembalut yang bisa digunakan, namun sesuaikan pembalut dengan keadaan.
Perempuan yang sering beraktivitas dan bergerak biasanya lebih berkemungkinan mengalami gatal-gatal karena gesekan pembalut dengan kulit.
Untuk itu, pastikan untuk memilih pembalut yang lembut dan ringan agar tidak melukai kulit.
Ketahuilah bahwa menjaga kebersihan vagina dan area sekitarnya, terutama saat haid sangat penting.
BACA JUGA: Pasangan Pengantin ini Buktikan Cinta Sejati Memang Ada
Apalagi jika siklus haid yang tidak teratur biasanya juga berpengaruh terhadap warna darah haid.
Umumnya, saat periode menstruasi perempuan akan mengeluarkan darah berwarna merah muda yang biasanya terjadi pada hari ketiga atau keempat siklus haid, dan itu normal adanya.
Namun, jika terjadi lebih awal dari jadwal siklus yang seharusnya besar kemungkinan Moms sedang hamil.
Sementara, Moms perlu waspada jika darah haid berwarna merah bercampur oranye karena mengindikasikan adanya infeksi di area leher rahim.
Selain itu, perlu juga dicurigai jika warna darah menstruasi beewarna merah keabu-abuan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh the American College of Obstetricians and Gynecologists, warna darah seperti itu menandakan adanya infeksi pada organ reproduksi.
BACA JUGA: Pasangan Pengantin ini Buktikan Cinta Sejati Memang Ada
Alyssa Dweck, MD, asisten profesor klinis di the Mount Sinai School of Medicine di New York juga menuturkan bahwa warna darah merah yang bercampur dengan potongan kecil keabu-abuan menandakan keguguran janin.
Kita bisa memantau siklus haid secara teratur di Hawa yang bisa didownload di Google Play (http://bit.ly/2uErbZF ) atau App Store (http://bit.ly/2uLJyfF).
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR