Penelitian ini membuktikan bahwa sedikit paparan dan tidak adanya paksaan, membuat anak menyenangi makanan baru bagi mereka, meskipun pada awalnya mereka tak senang.
3. Makan sehat membuat anak senang
Banyak studi membuktikan bahwa anak yang makan bersama keluarga lebih kecil kemungkinannya mengalami depresi, berpikir untuk bunuh diri, dan mengalami gangguan makan.
Mereka juga menunda seks dan hal tersebut membuat orangtua mereka bangga.
Ketika anak mengalami gangguan makan atau depresi, makan malam bersama keluarga ternyata bisa menjadi intervensi.
"Jika anak makan bersama orangtua secara teratur, masalah akan lebih cepat teridentifikasi," ujar Dianne Neumark-Sztainer, PhD, seorang profesor di University of Minnesota School of Public Health, yang telah mempelajari dampak dari pola makan keluarga pada remaja.
Berkumpul bersama keluarga dapat mengurangi rasa stres.
Penelitian tahun 2008 oleh Brigham Young University menemukan, bahwa duduk bersama keluarga saat makan membantu mengurangi ketegangan dari duduk berjam-jam saat bekerja.
Sayangnya, penelitian ini tak memperhitungkan tingkat stres dari setiap kegiatan yang dilakukan mulai dari keluar kantor, menjemput anak, hingga makan bersama.
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Source | : | European Journal of Nutrition |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR