Nakita.id – Ada yang menarik dari pemeriksaan kandungan pada ibu dengan usia kehamilan 18 minggu.
Pasalnya, pada usia kehamilan ini para ibu telah bisa melihat jenis kelamin janin melalui pemeriksaan USG.
Meskipun ada beberapa ibu yang tidak ingin mengetahui jenis kelamin janin hingga ia dilahirkan, tetapi bagi beberapa ibu tentu kabar ini menjadi kabar yang membahagiakan sekaligus mendebarkan.
BACA JUGA: Hamil Kembar, Inikah Jenis Kelamin Bayi dalam Kandungan April Jasmine?
Nah tidak hanya USG, ada beberapa pemeriksaan lain yang sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan ini.
Misalnya pemeriksaan AFP atau Alfa Feto Protein dan Amniosentesis pada ibu yang memiliki risiko tinggi atau faktor tinggi melahirkan dengan kelainan genetik atau kromosom.
Dilansir dari Serial Buku Nakita: Bugar Saat Hamil Sehat Kala Nifas Langsing Usai Bersalin, AFP biasanya dilakukan pada usia kehamilan 16-18 minggu.
Caranya yaitu dengan mengambil darah ibu untuk mengetahui kadar Maternal Serum Alfa Feto Protein (MSAFP).
BACA JUGA: Gangguan Gigi Saat Hamil Berisiko Sebabkan Persalinan Prematur
Kadar MSAFP yang tinggi dapat menjadi tanda adanya cacat pada tabung saraf (neural tube defect), seperti spina bifida (kelainan kongenital yang berkaitan dengan saraf tulang belakang) dan anensefali (tidak terdapat tulang tengkorak dan sebagian besar jaringan otak).
Selain itu, kadar MSAFP juga memungkinkan ibu hamil melahirkan secara prematur dan berat badan bayi yang rendah.
Adapun yang dimaksud dengan MSAFP sendiri ialah protein yang dihasilkan oleh janin.
BACA JUGA: Bagaimana Mendidik Anak Down Syndrome Agar Berprestasi? Ini Caranya!
Nah, jika hasil pemeriksaan USG pada usia kehamilan 11-14 minggu dicurigai ada penebalan kulit pada tekuk janin.
Maka dokter biasanya akan menyarankan pemeriksaan Amniosentesis di usia kehamilan 15-20 minggu untuk memastikan diagnosis down syndrome.
Amniosentesis ialah tindakan pengambilan cairan ketuban dalam jumlah sangat kecil yakni sekitar 10-20 ml dengan menggunakan jarum melalui dinding perut ibu hamil.
Hal ini dilakukan guna mendapatkan analisis yang lebih akurat, misalnya analisis kromosom tentang kemungkinan adanya kelainan-kelainan yang dicurigai pada janin.
BACA JUGA: 7 Manfaat Ikan Nila yang Tak Diketahui, Cocok Untuk Diet dan Ibu Hamil
Hanya saja, tindakan ini biasanya berisiko keguguran, ketuban pecah, infeksi, dan pendarahan.
Jadi sebaiknya dilakukan diskusi yang mendalam terlebih dahulu antara dokter dan calon orangtua.
For the Greater Good, For Life: Komitmen ParagonCorp Berikan Dampak Bermakna, Demi Masa Depan yang Lebih Baik Bagi Generasi Mendatang
Source | : | Buku Nakita |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR