Dalam penelitiannya, Tierno menemukan pakaian yang terinfeksi oleh norovirus, bakteri streptococcus dan dan staphilococcus, dan bahkan bakteri yang terdapat dalam kotoran manusia.
Di sisi lain, Dr. Meghan Feely, dokter kulit bersertifikat dari New Jersey dan Manhattan mengungkapkan fakta lainnya.
BACA JUGA : Tahukah Moms, Inilah Bayi-bayi yang Berisiko Terkena Epilepsi
Feely sering menemukan kasus pasien yang terkena iritasi, ruam, hingga dermatitis akibat terpapar zat kimia pakaian.
Salah satu jenis zat kimia tersebut ialah formaldehida yang diketahui bisa menyebabkan alergi pada seseorang.
Zat ini paling sering ada pada pakaian baru karena diyakini bisa membuat pakaian lebih awet dan mengurangi timbulnya jamur pada pakaian.
Namun di sisi lain, para peneliti meyakini zat ini dapat berisiko menyebabkan kanker.
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Huffington Post,daily mail |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR