Bentuk tersebut jauh lebih menghemat tempat ketimbang bentuk melingkar.
Setelah semuanya memiliki tempat, berikan nama pada masing-masing tempat tersebut.
Usahakan seluruh anggota keluarga mengetahui "sistem" tersebut.
Tujuannya, agar mereka dapat membantu mengembalikan barang-barang pada tempatnya dan menjaga keteraturan di dalam rumah.
4. Terlalu penuh, itu merupakan "alarm"
Setelah menyediakan tempat penyimpanan untuk segala hal, Moms akan mengetahui dengan pasti, kapan waktunya untuk menyingkirkan barang-barang tersebut.
Sebagai contoh, jika memiliki tempat khusus untuk majalah, Moms akan menyadari jika tempat majalah sudah penuh, artinya harus segera disingkirkan.
5. Buat laci teratur
Jangan biarkan tempat-tempat "tersembunyi" di rumah menjadi "sarang" tumpukan barang.
Buatlah laci tetap teratur dan isinya tidak menumpuk.
Caranya, pisah-pisahkan bagian dalam laci dengan kontainer-kontainer mungil.
Moms dapat memisahkannya sesuai kegunaan barang-barang tersebut.
6. Singkirkan kesempatan barang menumpuk
Beberapa lokasi berpotensi menjadi lokasi barang-barang menumpuk.
Contoh meja makan, meja di dekat pintu masuk rumah, dan meja dapur.
Sebaiknya "singkirkan" kesempatan barang-barang menumpuk dengan cara "memenuhi" area itu lebih dahulu.
BACA JUGA: Ini 5 Tanaman yang Akan Membuat Udara di Kamar Tidur Jadi Bersih
Sebagai contoh, jika Moms cenderung memenuhi meja makan dengan tumpukan barang-barang, berikan centerpiece pada bagian tengahnya.
7. Buat barang Anda mudah diraih
Terakhir, perhatikan lokasi penyimpanan barang-barang.
Bagi barang-barang yang sering Moms gunakan, sebaiknya disimpan pada lokasi mudah diraih.
Sebaliknya, bagi barang-barang "musiman", sebaiknya simpan pada lokasi-lokasi aman yang lebih sulit dijangkau.
Cara ini membuat Moms beraktivitas di dalam rumah dengan lebih efisien, tanpa perlu membongkar tempat penyimpanan karena terhalang "barang-barang musiman".
Artikel ini sudah tayang di iDEA.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | idea.id |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR