Nakita.id -Terikat dalam pernikahan dan menjalani hidup bersama secara bahagia adalah harapan setiap pasangan.
Namun dalam menjalankan kehidupan berumah tangga itu sendiri bukan hal yang mudah dan diperlukan komitmen tinggi untuk mempertahankannya.
Karena hidup bersama dan menyatukan pikiran untuk mecapai tujuan bersama terkadang dirasa sedikit menyulitkan.
BACA JUGA Banyak yang Tak Merasakan Gejalanya, Begini Ciri Hamil AnggurBanyak yang Tak Merasakan Gejalanya, Begini Ciri Hamil Anggur
Karena setiap manusia mempunyai ego dan pemikiran yang berbeda-beda.
Perbedaan pendapat inilah yang seringkali menyulut perkelahian di dalam rumah tangga.
Jika perkelahian terjadi dan segera mendapatkan penyelesaian mungkin itu hal yang wajar.
Namun, jika perkelahian itu berujung kepada tindak kekerasan yang dilakukan kepada pasangan atau anak itulah hal yang menjadi masalah.
BACA JUGA Tak Disangka Lemak Dalam Tubuh Bisa Hilang Dengan Bumbu Dapur Ini
Kekerasan yang terjadi dalam lingkungan keluarga inilah yang biasa disebut Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Namun data menyebutkan bahwa yang menjadi korban KDRT tertinggi adalah kaum perempuan yang mendapatkan tindak kekerasan dari pasangannnya.
Komnas Perempuan Indonesia mengungkapkan terdapat 259.150 kasus kekerasan atas perempuan sepanjang tahun 2016, yang dihimpun dari data di Pengadilan Agama dan yang ditangani lembaga mitra pengadaan layanan di Indonesia.
BACA JUGA Fairuz A Rafiq, Adakan Tasyakuran Empat Bulanan Kehamilannya
Data yang himpun seluruh data yang dihimpun 94% berasal dari kasus/perkara yang ditangani pengadilan agama yaitu 245.548 kasus kekerasan terhadap istri yang berakhir dengan perceraian.
Sementera kekerasan yang terjadi di ranah personal ditangani oleh lembaga mitra pengada layanan mencapai 10.205 kasus.
Pengaduan langsung ke Komnas Perempuan juga menunjukkan kasus kekerasan rumah tangga masih tinggi yaitu 903 kasus, dari total 1.022 pengaduan.
BACA JUGA Anak Mengalami kekerasan Seksual. Ini Yang Perlu Dilakukan Orangtua
Menurut yayasanpulih.org inilah hal yang dapat dilakukan perempuan jika mendapat perlakukan KDRT dari asangan:
Jika sampai harus pergi ke rumah kerabat atau rumah aman, bawalah:
1. Surat-surat penting dan berharga seperti KTP/SIM, akte kelahiran, buku nikah, surat-surat kendaraan, asuransi,bukti jual-beli/utang-piutang, ijazah/raport, buku catatan medis, paspor, dan dokumen penting lainnya (misalnya dokumen perceraian atau surat perintah pengadilan)
2. Buku tabungan, ATM, atau kartu kredit
BACA JUGA Begini 5 Trik Mengecilkan Paha Tanpa Perlu Usaha Keras, Wajib Coba!
3. Uang
4. Kunci cadangan
5. Obat-obatan atau resep jika ada
6. Nomor telepon dan alamat keluarga, teman, dokter, pegacara, dan lain-lain.
7. Pakaian dan benda-benda yang meiliki nilai penting bagi ibu dan anak, misalnya selimut atau mainan kesayangan anak.
Bagaimana Melindungi Diri Ketika Sudah Tidak Lagi Bersama Pelaku?
1. Cari informasi dimana Moms dapat meminta bantuan: hapalkan nomor telepon yang bisaMoms hubungi dalam keadaan darurat
2. Letakan telepon atau Handphone (jika memiliki) dalam ruangan dimana Moms bisa menguncinya dari dalam
bACA JUGA Justin Bieber Melamar Selena. Natal Tahun Ini Tidak Diterima Keluarga
3. Jika pelaku sudah tidak tinggal bersama ibu lagi, segera ganti kunci pagar, pintu, dan jendela
4. Pasang atau perbaiki sistem pengamanan rumah (teralis, lampu, slot pintu, dan lain-lain)
5. Buatlah rencana untuk menyelamatkan diri dan ajarkan kepada anak-anak
6. Pikirkan kemana Moms harus pergi jika sampai harus melarikan diri
7. Minta tetangga menelepon polisi jika mereka melihat pelaku di rumah.
BACA JUGA Hamil BB Turun Hingga 6 kg. Eva Anindita Mengalaminya. Kok Bisa?
Buat kode rahasia yang hanya diketahui oleh Momsdan tetangga agar mereka dapat menghubungi polisi jika ibu memerlukannya, misalnya menutup dan membuka tirai dua kali berturut-turut atau menyalakan dan mematikan lampu teras berulang-ulang
8. Siapkan tas yang berisi benda penting dan dibutuhkan (uang, pakaian, barang berharga, kunci cadangan, KTP, akte kelahiran, ijazah, buku raport, kartu sehat, obat-obatan, mainan anak atau foto).
Simpan di tempat yang aman atau titipkan kepada teman atau kerabat yang Moms percaya
Bagaimana Membuat Anak Lebih Aman?
1. Beritahu pihak sekolah siapa aja yang boleh menemui dan menjemput anak.
Jika perlu buat kata sandi yang hanya diketahui oleh pengasuh dan pihak sekolah sehingga mereka yakin bahwa yang menelepon itu Moms atau kerabat.
Berikan foto pelaku kepada pengasuh dan pihak sekolah.
BACA JUGA 4 Bahan Makanan Ini Justru Makin Cepat Busuk Jika Dimasukkan Kulkas!
2. Pastikan bahwa anak tahu bagaimana cara memberitahu guru jika ia melihat pelaku di lingkungan sekolah
3. Pastikan bahwa pihak sekolah tidak akan memberikan alamat atau telepon rumah Moms kepada siapapun
Bagaimana Melindungi Diri di Luar Rumah?
1. Ubah kebiasaan.
Jauhi tempat-tempat yang biasa ibu kunjungi ketika bersama dengan pelaku. Pilihlah pasar, bank dan toko yang berbeda.
2. Usahakan Moms selalu ditemani dengan orang yang berbeda
BACA JUGA 4 Bahan Makanan Ini Justru Makin Cepat Busuk Jika Dimasukkan Kulkas!
3. Buka rekening tabungan baru atas nama Moms dan tutup semua rekening atas nama bersama
4. Bawalah selalu nomor telepon darurat dan jika ada, bawa pula fotokopi surat keputusan pengadilan
Bagaimana Membuat Diri Lebih Aman di tempat Kerja
1. Ceritakan permasalahan yang ibu alami kepada orang yang Moms percaya di tempat kerja
2. Jika ada, simpan fotokopi surat keputusan dari pengadilan di tempat kerja
3. Tunjukan dan berikan foto pelaku kepada satpam atau teman kerja.
BACA JUGA Dads, Pahami Tingkat Gairah Seksual Moms Pada Masa Kehamilan!
4. Jika memungkinkan, mintalah bantuan dari teman kerja atau atasan sehingga pelaku sulit menghubungi atau menemui Moms di kantor
5. Jangan pergi makan siang sendirian
6. Jangan pergi atau pulang malam sendirian. Jika terpaksa, minta satpam untuk menemani sampai Moms mendapatkan kendaraan.
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR