1. Tertawa
Faktanya, humor mampu merangsang bagian-bagian otak kita yang menggunakan dopamin pembawa pesan kimia.
Penelitian menunjukkan, tawa itu menyenangkan, bahkan mungkin membuat 'ketagihan' bagi otak.
Satu studi menemukan bahwa humor dapat meningkatkan daya ingat jangka pendek.
Studi tersebut membandingkan orang-orang yang menonton video lucu dengan mereka yang duduk tanpa gangguan dan menguji ingatan mereka.
Orang-orang yang menonton video lucu tidak hanya mendapat skor lebih baik pada tes memori, tetapi sebagai bonus, mereka memiliki lebih sedikit hormon stres kortisol.
2. Santai
Mengasah kemampuan otak sangat penting untuk menjaganya tetap cerdas sampai tua, namun tetap tenang dan santai tak kalah pentingnya.
Dalam sebuah makalah tentang otak dan stres, Jeansok Kim dari University of Washington menegaskan, stres traumatis buruk bagi sel-sel otak.
"Stres dapat mengganggu proses kognitif seperti belajar dan memori, dan akibatnya membatasi kualitas hidup manusia," jelas Kim.
Salah satu contohnya adalah bagian otak yang disebut hippocampus, yang merupakan tempat utama pembentukan memori, tetapi dapat dilemahkan secara serius oleh stres kronis.
Tentu saja, latihan fisik selalu merupakan de-stressor yang hebat, seperti halnya kegiatan yang lebih tenang seperti yoga dan meditasi.
Baca Juga: Berjuang Antara Hidup dan Mati, Vicky Shu Berhasil Lahirkan Bayi dengan Berat 4 Kg Secara Normal
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Source | : | Reader's Digest |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR