Nakita.id - Laiknya pepatah 'Cinta Tak Pandang Usia', mungkin itu lah yang terjadi pada pasangan pengantin asal Wajo ini.
Pernikahan dua sejoli beda usia ini sempat hebohkan publik.
Bahkan menjadi viral di media sosial.
Pasalnya keduanya miliki perbedaan usia yang cukup mencolok.
Kakek beruntung yang persunting kekasih hatinya itu berusia 103 tahun.
Keduanya diketahui terpaut usia 76 tahun.
Dikutip dari Tribun Timur, kakek beruntung itu bernama Muhammad.
Sementara sang gadis yang dinikahi bernama Indo Alang.
Sebelum menikah dengan gadis pujaan hatinya, Muhammad adalah seorang duda.
Sedangkan Indo Alang masih berstatus lajang.
Mereka melangsungkan pernikahan di Kecamatan Pitumpanua, Rabu (26/2/2020).
Menurut keterangan dari tetanga mempelai wanita, keduanya memang sudah saling mengenal satu sama lain.
Namun pernikahan mereka memang lantaran dijodohkan.
"Saya kurang tahu awalnya bagaimana, tapi sudah kenal memang dan dikasih ketemu sama keluarganya," ujar Rahmat.
Diketahui Muhammad adalah seorang mantan pejuang kemerdekaan di era penjajahan.
Percaya diri persunting kekasihnya, Muhammad berikan mahar jutaan rupiah.
Ya, pria yang berusia seabad lebih itu berikan mahar Rp5 juta dan cincin emas.
"Uang panaiknya itu Rp5 juta kemarin, sama ada cincin emas," ujarnya, dikutip dari Tribun Timur.
Resmi menikah, pasangan yang tengah berbahagia itu tinggal di kediaman sang suami.
Dalam tayangan yang diunggah pada kanal Youtube FirDa paKe_Us (27/2/2020), jelas tergambar keriuhan acara pernikahan keduanya.
Mempelai pria tampak kenakan jas berwarna gelap dan dituntun memasuki ruangan.
Sedangkan pengantin wanita kenakan busana berwarna putih.
Keduanya lantas didudukan bersama untuk meresmikan pernikahan mereka.
Setelah sah dan resmi menjadi pasangan suami istri, keduanya lantas saling bergenggam tangan disambut riuh para tamu yang menyaksikan.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | YouTube,Tribun Timur |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR