Jika berat badan janin tidak bertambah dalam dua minggu maka disebut memiliki perkembangan yang lambat.
Disebutkan jika nantinya dokter juga akan melihat apakah ukuran janin sesuai dengan usianya di dalam kandungan.
"Dari hasil USG dapat dilihat juga apakah meski beratnya kecil tapi ukurannya simetris atau tidak. Kalau tidak simetris, misalnya ukuran kepala normal atau perutnya kecil, mungkin ada gangguan kongenital," ujar Boy.
Bila ternyata perbandingan kepala dan perut janin simetris, maka bisa dicoba dilakukan intervensi nutrisi untuk mengejar pertambahan berat badannya.
Baca Juga: Jelang Melahirkan Berat Badan Janin Kembar April Jasmine Menurun
Janin dengan berat badan rendah berpotensi mengalami masalah kesehatan serius, seperti pertumbuhan yang terlambat, kelahiran prematur, hingga beresiko besar mengalami penyakit jantung, obesitas, dan diabetes di usia dewasa.
Janin yang memiliki berat badan kurang bisa disebabkan oleh banyak faktor, antara lain gangguan sirkulasi darah, kondisi plasenta yang menyebabkan transfer nutrisi dari ibu terhambat, nutrisi ibu kurang, atau ada infeksi.
"Faktor infeksi sering kurang diperhatikan. Padahal infeksi ini juga berkontribusi pada kelahiran prematur. Infeksi bisa berasal dari gigi atau gusi, infeksi keputihan, dan sebagainya," katanya.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Safira Dita |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR