Parfum sintetis yang digunakan untuk produk kecantikan, termasuk parfum, mengandung bahan kimia yang dapat mengganggu kadar hormon, memengaruhi kesuburan, dan ASI saat Moms hamil.
Hindari produk yang mengandung phthalate dan musk sintetis, yang sering kali memakai nama "white musk".
Sayangnya penamaan tersebut jarang tercantum pada label. Satu-satunya cara untuk memastikan menghindari bahan kimia ini adalah dengan tidak menggunakan wewangian atau parfum sama sekali.
5. Krim Anti Aging
Saat Moms sedang TTC, sebaiknya hindari setiap produk kecantikan seperti foundation atau masker wajah yang mengandung retinoid.
Retinoid merupakan ramuan populer yang diklaim bisa membalikkan penuaan dan mengurangi keriput.
Retinoid adalah golongan senyawa yang terkait dengan vitamin A yang bila dikonsumsi secara sistemik melalui mulut bersifat teratogenik yang berarti mengganggu pertumbuhan embrio atau janin.
“Kami memberi tahu pasien untuk menghindarinya sejak sebelum hamil dan selama kehamilan," papar Khalid M. Sultan MD., direktur endokrinologi reproduksi dan infertilitas di Lenox Hill Hospital di New York City.
Efeknya mulai dari cacat kraniofasial, cacat kardiovaskular dan kerusakan sistem saraf pusat.
Bahan alternatif retinol yang aman untuk ibu hamil termasuk asam glikolat dan vitamin C.
6. Cat Kuku
Kuku jari tangan dan jari kaki cantik adalah dambaan setiap Moms. Tapi untuk mempercantik kuku hindari penggunaan produk berbasis aseton.
Aseton yang terdapat pada cat kuku dapat menyebabkan efek jangka panjang pada kesuburan.
7. Scrubs, Sabun dan Krim yang Megandung Paraben
Jangan lupa untuk membaca daftar bahan pada perawatan tubuh Moms.
Hindar sabun cair, sampo, conditioner dan sabun yang mengandung paraben. Karena ini adalah jenis pengawet yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan memiliki kemampuan untuk mengambil karakteristik estrogen.
Sementara setiap orang, pria atau wanita, menghasilkan estrogen, terlalu banyak penggunaan bahan tersebut pasti berdampak pada kesuburan.
Penting diketahui, estrogen mengatur hormon pada pria dan wanita. Bila hormon tidak seimbang, kemungkinan menciptakan telur sehat atau sperma sehat berkurang.
Bagaimana Moms & Dads, sudah semakin paham kan?
Source | : | Fit Pregnancy |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR