Nakita.id - Terdeteksinya virus corona di 2 WNI beberapa hari lalu membuat masyarakat resah hingga gegabah.
Gegabah seperti yang dilakukan dua mahasiswa di Makassar yang menimbun masker dan mencari keuntungan.
Seperti yang kita ketahui masker sulit ditemukan di sejumlah apotek hingga pasar swalayan di Indonesia.
Dampak ini dirasakan pula oleh seorang dokter gigi yang mencurahkan isi hatinya di Twitter pada Rabu (4/3/2020).
Hal yang lumrah jika seorang praktisi kesehatan membutuhkan masker karena mereka yang secara langsung berinteraksi dengan pasien yang mungkin terinfeksi virus corona.
Begini curahan hati seorang dokter gigi itu di Twitter:
"Masker langka di apotek. Padahal aku dokter gigi yg berhadapan langsung dengan cairan tubuh manusia," tulis @pramonomamas.
Dokter gigi tersebut lantas menjelaskan mengapa ia sangat membutuhkan masker ketika melaksanakan profesinya.
"Ludah darah dan putaran bur memercikkan air. 1 pasien 1 masker yg ku gunakan," kata dokter gigi itu.
Dokter gigi tersebut lantas bertanya dirinya harus menggunakan apa kalau masker susah ditemukan pada saat ini.
"Lalu aku harus pakai apa utk mengerjakan pasien? Masker yg biasanya 35k kini 350k G****," imbuhnya.
Kemudian, ia juga menjelaskan mengapa menggunakan 1 masker 1 pasien.
"1 masker 1 pasien itu MUTLAK alias wajib krn untuk mencegah penularan penyakit dari pasien ke dokter, dokter ke pasien. Lah ini kosong. Lalu gue kudu pake k*****???," celetuknya.
Warganet pun membalas ada yang memberi jalan keluar hingga ikut bersedih dengan dokter gigi tersebut.
"Menurut dokter saya begini, dok.. mungkin belum tersebar ke semua apotek. semoga segera," kata @mae_ali sembari menyertakan tangkap layar berita soal masker.
"Tadi liat di instagramnya ramayana, mereka jual masker dgn harga normal," ucap @NanaOchaz.
"Harus member," jawab dokter gigi tersebut.
"Dok, aku baru pesan di Lazada, ga sampe 100k, rata2 75-90k, mahal tp demi keselamatan dokter n pasien," ujar @ismifirdh.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR