Tak disangka, menurut hasil kajian dari BMKG tahun 2011, zona megathrust selatan Sukabumi bisa memicu gempa hingga magnitudo 8,7.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku tak bermaksud untuk menakut-nakuti warga namun hal itu menjadi peringatan bagi pemerintah agar segera menyiapkan upaya mitigasi bencana.
"Bukan untuk menakut-nakuti masyarakat, melainkan agar pemerintah daerah segera menyiapkan upaya mitigasinya secara tepat, baik mitigasi struktural (teknis) maupun kultural (non teknis)," jelasnya.
BMKG juga menjeskan bahwa gempa yang bisa terjadi dengan kekuatan magnitudo 8,7 bisa menghancurkan berbagai bangunan.
Jika dimasukkan skenario model tsunami, maka wilayah Pantai Sukabumi diperkirakan berpotensi mengalami status ancaman “AWAS” dengan tinggi gelombang di atas 3 meter.
BMKG menegaskan, bahwa kekuatan gempa mencapai magnitudo 8,7 yang telah dijelaskan sebelumnya adalah hasil dari kajian bukan prediksi.
"Namun demikian, satu hal penting yang harus dipahami oleh masyarakat bahwa besarnya magnitudo M=8,7 tersebut diatas *adalah potensi hasil kajian dan bukan prediksi*," terangnya.
"*Hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan* gempa akan terjadi.
Untuk itu, di tengah ketidakpastian kapan akan terjadi gempa yang berpotensi memicu tsunami, maka yang perlu dilakukan adalah upaya mitigasi dengan menyiapkan langkah-langkah kongkrit untuk meminimalkan risiko kerugian sosial, ekonomi, dan korban jiwa seandainya gempa benar terjadi," tegas BMKG.
Source | : | Kompas.com,Instagram |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR