Nakita.id - Melakukan persalinan normal setelah kelahiran sesar, menjadi topik hangat yang sering dipertanyakan moms.
Dalam dunia kesehatan, istilah tersebut disebut VBAC (Vaginal Birth After Cesarean-section).
Menurut penelitian, VBAC dapat menghindari risiko kelahiran sesar multipel, seperti cedera usus dan kandung kemih dan masalah plasenta.
Baca Juga : Seperti Apa Ya Persalinan Sesar? Berikut Langkah Demi Langkahnya
Namun, tidak semua perempuan yang sebelumnya melakukan persalinan sesar dapat melakukan persalinan normal.
Menurut peneliti Mayo Clinic, hal tersebut bergantung pada beberapa faktor diantaranya :
1. Perempuan yang memiliki sayatan melintang rendah biasanya berpotensi VBAC. Jika bekas sayatan sesar moms adalah vertikal di bagian atas rahim (sayatan klasik), VBAC tidak dianjurkan karena akan berisiko ruptur uterus.
2. Moms tidak disarankan VBAC bila telah beberapa kali melakukan sesar.
3. VBAC tidak disarankan ketika rentang waktu kelahiran sesar masih dekat yaitu 18-24 bulan.
4. Perempuan yang memiliki masalah plasenta (sungsang atau infeksi yang dapat diteruskan ke bayi Anda selama persalinan per vaginam - seperti herpes genital atau HIV) akan lebih dianjurkan untuk sesar.
5. Melakukan VBAC disarankan di Rumah Sakit yang memiliki fasilitas sesar darurat.
Baca Juga : Ingin Bersalin Normal Setelah Sesar ? Lihat Jenis Irisan Sesarnya Dulu
Lalu, adakah risikonya?
Menurut penelitian, sebanyak 60 sampai 80 persen persalinan berhasil.
Risiko yang paling menonjol dari VBAC adalah ruptur uteri.
Dalam beberapa kasus, rahim mungkin perlu diangkat (histerektomi) untuk menghentikan pendarahan.
Resiko lain adalah mencakup luka bedah, komplikasi perdarahan yang memerlukan histerektomi atau transfusi, dan infeksi.
Source | : | mayoclinic |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR