Ketika saraf vagus ini mengalami overstimulasi, dapat menyebabkan rasa sakit dan mual.
Namun, tak hanya rasa "sakit hati" yang memberikan sensasi sakit tersebut.
Penelitian ulang menunjukkan bahwa bahkan mengalami rasa sakit emosional karena empati, dapat memengaruhi penerimaan rasa sakit kita.
Sulitnya memahami hubungan biologis antara nyeri fisik dan mental sepertinya mengungkapkan bahwa betapa rumitnya sebuah hubungan dan seberapa nyata rasa sakit hati tersebut ya, Moms.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | medical daily |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Bayu Probo |
KOMENTAR