Nakita.id - Demam adalah meningkatnya suhu tubuh seseorang di atas normal.
BACA JUGA: Pernah Punya Bibir Cetar, Intip Transformasi Jessica Iskandar Ini!
Kenaikanya bisa bertahap atau berangusur-angsur, bisa langsung lompat misal langsung 38 bahkan lebih, bisa juga naik turun.
Saat demam terjadi biasanya kita akan sedih, apalagi saat itu sedang banyak pekerjaan atau anak yang mengalaminya. Ada pula yang uring-uringan karena karena kesal kala demam.
Singkatnya demam selalu dianggap musibah dan harus dimusuhi.
Karenanya tidak heran, setiap mengalami demam tidak sedikit di antara kita yang langsung mengonsumsi obat penurun panas.
Setelah mengonsumsi obat tersebut, apapun mereknya, apa yang terjadi? Ya! Demamnya akan turun alias suhu tubuhnya kembali normal.
BACA JUGA: Hati-hati! Ternyata Makanan Ini Paling Banyak Mengandung Pestisida
Pertanyaannya, apakah itu berarti sembuh?
Jawabannya, belum. Buktinya setelah demam turun, tapi 3-4 jam kemudian suhu tubuh kembali naik, bahkan pada beberapa kejadian suhu tubuh menjadi melonjak lebih panas dari demam sebelumnya.
Minum lagi obat penurun panas. Suhu tubuh memang bisa kembali turun. Tapi tetap, 3-4 jam kemudian, biasanya suhu tubuh kembali naik, malah kita akan merasa semakin sakit.
BACA JUGA: Unggahan Fitness Blogger Ini Buktikan Tidak Ada Makanan Sehat dan Tidak Sehat!
Kenapa tidak kunjung sembuh walau sudah minum obat? Jawabannya tidak lain karena penyebab demamnya belum di atasi, alias belum disembuhkan.
Jadi demam itu apa?
Demam itu bukan penyakit, dia adalah alarm tubuh. Dia akan bereaksi saat tubuh mengalami sesuatu hal yang merugikan. Misal, kemasukan virus atau bakteri.
Selain alarm tubuh, menurut dr. Arifianto, SpA, dari Yayasan Orangtua Peduli, demam itu adalah terapi alami tubuh.
Bahasa sederhananya, saat ada virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, tubuh akan membuat pertahanan diri dengan demam. Karena dengan naiknya suhu tubuh maka virus atau bakteri yang masuk akan dilemahkan hingga dimusnahkan oleh sistim imunitas.
"Demam adalah mekanisme fisiologis tubuh yang berperan memerangi infeksi. Umumnya demam tidak membahayakan, bahkan demam bermanfaat besar bagi tubuh kita." Papar dokter yang akrab disapa Apin saat menyampaikan materi dalam acara Pesat 16 di Jakarta.
BACA JUGA: Anak Sambung Ririn Dwi Ariyanti Unggah Potret Bersama, Inikah Nama Sang Adik yang Baru Lahir?
Karena demam itu baik, demam itu adalah sahabat, maka saat tubuh mengalami demam, berikan kesempatan padanya untuk bekerja.
Kita cukup memantaunya dengan cara memantau panas tubuh dengan termometer.
Ingat, dengan termometer, bukan dengan 'hand meter'.
Pilih termometer analog, yaitu termometer air raksa. Tapi ini hanya untuk digunakan pada dewasa, remaja. Untuk anak dan bayi disarankan menggunakan yang digital atau infrared, bayi kurang dari 3 bulan dengan termometer yang diukur di telinga.
Cara pengukuran dengan termometer harus tepat. Pada dewasa, remaja, dan anak, letakan ujung termometer di bawah lidah, bibir dikatupkan rapat, tunggu hingga 20 menit. Menggunakan cara ini gunakan termometer yang aman, yaitu termometer digital.
Untuk bayi dan anak kurang dari 4 tahun, ukur demam dengan meletakkan termometer di ketiak, lalu dihimpit oleh lengan.
Pemantauan ini baiknya dilakukan sehari 3 kali atau setiap 3-4 jam sekali. Jangan lupa dicatat. Fungsinya supaya kita tahu kondisi demam anak, apakah ada peningkatan, ataukah ada penurunan.
Catatan ini pun bisa sangat membantu dokter dalam menegakan diagnosa.
BACA JUGA: Ini yang Terjadi Jika Si Kecil Konsumsi Bawang Putih, Ajaib!
Selama pemantauan tersebut apa yang harus dilakukan? Kompres air hangat di daerah pembuluh darah besar. Misal, di leher, ketiak, selangkangan.
Penting, sirkulasi udara ruangan harus baik, gunakan baju tipis menyerap keringat, dan ganti saat basah oleh keringat.
Banyak minum air putih atau minuman elektrolit (jika tidak ada gangguan lambung/pencernaan), minum jus, makan makanan berkuah hangat, akan membantu penderita supaya tidak dehidrasi, juga membuatnya nyaman.
Pastinya banyak makan buah, dan cukupi kebutuhan gizi dalam setiap porsi makan perlu diperhatikan dengan baik. Karena kecukupan gizi kunci sukses proses penyembuhan.
Untuk makan, sedikit tapi sering lebih baik, daripada sekali banyak setelah itu muntah.
Boleh konsumsi obat demam, jika demam 40 derejat celsius, atau pada anak lebih dari 38 derejat celcius, tapi anak gelisah, rewel kesakitan, kesadaran menurun.
Pada bayi, 38 derejat celsius jika rewel berikan obat demam. Jika demam berulang setelah minum obat, apalagi terus naik, baiknya segera periksakan ke dokter.
Demam pada anak, jika demam cenderung naik, apalagi sudah di atas 39 derajat celcius, setelah diberikan obat demam, segera bawa ke dokter.
BACA JUGA: Sudah Akur, Ini Potret Ulang Tahun Vicky Prasetyo Bersama Angel Lelga
Harus diketahui, karena demam itu bukan penyakit, karenanyalah demam bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti;
KONDISI KLINIS SAAT DEMAM | KEMUNGKINAN PENYEBAB |
Demam, hidung meler, batuk, rewel, lesu, tinja lembek, diare | Flu, virus |
Demam, mual, muntah, diare | Gastroenteritis (masalah pencernaan) |
Demam, telinga tidak nyaman (pada anak, suka tarik-tarik telinga), rewel, tidak nyaman, serba salah, tak enak makan | Pada anak bisa infeksi telinga, sedang tumbuh gigi |
Demam, sakit saat berkemih | Infeksi saluran kemih |
Demam, sakit menelan | Infeksi tenggorokan |
Demam, batuk, berdahak, sesak | Pneumonia |
Sakit berat, sakit kepala hebat, muntah, kuku kuduk, hingga tak sadar | Miningitis |
Untuk memastikan penyebab demam, memang tidak bisa berdasarkan analisa klinis. Tapi harus dari pemeriksaan yang lebih konprehensif. Misal, adanya pendukung dari hasil pemeriksaan laboratorium, foto, dan lain sebagainya sesuai dengan yang dibutuhkan pasien dari hasil pemeriksaan dokter.
BACA JUGA: Tanpa Disadari, Ini Moms Ciri Anak yang Memiliki IQ di Atas Rata-rata
Selain faktor penyebab demam, saat anak demam yang perlu orangtua ketahui dan amati adalah ruam yang bisa saja muncul.
Munculnya ruam bisa saat demam, bisa saat demam naik, atau saat demam turun.
Mengenai hal ini yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut:
CIRI | CURIGAI | TINDAKAN |
Awal ruam terjadi di wajah, belakang leher, demam tinggi | Campak | Awasi tanda sesak dan diare, periksakan ke dokter. |
Muncul ruam di seluruh badan saat demam tinggi | Rubella | Awasi komplikasi pneumonia |
Ruam muncul setelah demam reda | Reseola | Home treatment |
Ruam berbintil di tangan, kaki, dan muncul sariawan | Hand, Foot, & Mouth Disease (HFMD) | Home treatment |
ruam berbintil, kantung berair | Cacar air | Home tratment |
Ruam tidak hilang saat kulit ditekan | Demam berdarah | Periksakan ke dokter untuk diagnosis |
Untuk anak, juga dewasa, jika demam sudah 72 jam tanpa gejala, semakin sakit (lemas, tidak mau makan, kesadaran menurun, buang air kecil berkurang), ada kejang, segera periksakan ke dokter saat itu juga.
Semoga dengan rangkaian ulasan Reportase tentang Obat Demam Keluarga yang nakita.id sajikan bisa memberikan manfaat dan informasi berguna prihal demam.
BACA JUGA: Polemik Pernikahan Angel Lelga, Roy Kiyoshi Pernah Ramalkan Hal Ini
Source | : | Mayo Clinic,WHO,milissehat.web.id,Pesat 16 Jakarta,American Academy of Pediatric,Ikatan Dokter Indonesia,Ikatan Dokter Anak Indonesia |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR