"Kami benar-benar di mata topan," terang Lorenzo D’Antiga, direktur departemen pediatrik di Rumah Sakit Papa Giovanni XXIII di Bergamo.
Seperti diketahui, pada awal Maret lalu, lonjakan kasus virus corona harus membuat pemerintah Italia mengambil langkah yang tegas untuk menekan angka persebarannya.
Pada 8 Maret, Perdana Menteri Giuseppe Conte memberlakukan lockdown di wilayah Lombardy, Italia, yang secara efektif mengkarantina sekitar 16 juta orang.
Kebijakan ini dikeluarkan lebih dari sebulan setelah kebijakan serupa diberlakukan di China sebagai tempat virus itu pertama kali muncul.
Dari laporan terakhir, jalan-jalan yang biasanya ramai di kota-kota seperti Milan dan Venesia sepi tanpa orang.
Tetapi ketenangan ini mengkhianati realitas yang sangat berbeda bagi orang Italia di garis depan pandemi.
"Tampaknya santai karena semua orang tinggal di dalam dan orang-orang memasak dan melakukan pekerjaan di rumah,"
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Grid.ID |
Penulis | : | Rachel Anastasia Agustina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR