Nakita.id - Speech delay atau keterlambatan berbicara terjadi saat perkembangan bahasa anak secara signifikan berada di bawah normal anak usia yang sama.
Artinya, anak tersebut belum memenuhi tugas perkembangan bahasa anak seusianya.
Pada kondisi tertentu orangtua sebaiknya tidak membiarkan agar perkembangannya bisa berjalan normal pada fase-fase berikutnya.
BACA JUGA : Anak Telat Berjalan dan Berbicara Waspadai Dyspraxia, Kenali Cirinya!
Banyak faktor yang menyebabkan seorang anak menderita keterlambatan bicara, salah satunya ialah pola pengajaran bahasa billingual oleh orangtua.
Kesalahan dalam mengajarkan bilingual biasanya akan membuat anak menjadi kesulitan dalam memahami bahasa.
"Tidak ada yang salah dalam mengajarkan bahasa asing pada anak, namun beberapa kesalahan seperti mencampurkan bahasa bisa memungkinkan anak mengalami speech delay," ungkap Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.PSi., M.Si., Psi pada acara SGM Eksplor Dukung Potensi Si Kecil Jadi Anak Generasi Maju Melalui Pemenuhan Nutrisi dan Edukasi di Jakarta, 18 April 2018.
Menurut Anna, pengajaran bilingual yang salah ialah menggabungkan sistematika bahasanya.
"Misalnya saja menyebut bola besar menjadi 'bola big', sistematika bahasanya jadi salah," ujar Anna.
Hal itu bisa membuat anak menjadi bingung karena sistematikanya yang tercampur-campur dalam satu kalimat.
BACA JUGA : World Liver Day : Makanan Rekomendasi Ahli Untuk Cegah Penyakit Hati
Sebaiknya Moms memang lebih konsisten bila ingin mengajarkan Si Kecil bahasa lain, selain bahasa ibu.
"Paling tidak dalam satu kalimat itu utuh bahasa inggris atau bahasa indonesia, misal," ujar Anna lagi.
Beberapa hal disarankan Anna dalam mengajarkan bahasa asing sejak kecil agar anak tidak mengalami speech delay.
Kiat-kiat yang direkomendasikan tersebut antara lain:
1. Konsisten dalam penggunaan
Daripada menggabungkan dua bahasa dalam satu kalimat, sebaiknya Moms mengunakan satu kalimat untuk satu bahasa namun setelahnya diterjemahkan dengan bahasa lain.
Konsistensi juga bisa dilakukan dengan cara berbagi peran dengan ayah.
"Misalnya ayah menggunakan bahasa inggris, tapi setelah itu ibu berbahasa indonesia untuk menterjemahkan pada anak, atau memang sejak awal berperan dalam masing-masing bahasa," ujar Anna.
BACA JUGA : 6 Kebiasaan Malam Hari Agar Kulit Cantik dan Terhindar Penuaan Dini
2. Lihat tempat
Mengajarkan dua bahasa juga bisa dilakukan berdasarkan tempat.
Misalnya bila Moms tinggal di luar negeri, saat di luar rumah Moms bisa membiasakan untuk menggunakan bahasa asing sementara di dalam rumah bisa menggunakan bahasa Indonesia.
3. Pembagian waktu
Cara pembagian waktu bisa menjadi upaya efektif mengajarkan dua bahasa pada anak.
Moms sebaiknya memberlakukan jadwal harian penggunaan bahasa pada anak.
Misalnya penggunaan bahasa asing dan bahasa Indonesia dipraktikkan satu hari sekali secara bergantian.
Selain ketiga hal di atas, sebaiknya Moms juga memerhatikan cara pengucapan dan pemahaman anak.
Pembelajaran bilingual tidak akan menyebabkan speech delay bila dilakukan dengan hal yang benar.
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR