Nakita.id - Moms sadar atau tidak, kita tidak bisa lepas dari penggunaan plastik.
Plastik benar-benar ada di mana-mana.
Kantong untuk membawa belanjaan, pembungkus sikat gigi, di dalam ransel, sepatu, bungkus kemasan, dan masih banyak lagi, semuanya berbahan plastik.
Memang plastik memiliki banyak kegunaan. Tapi plastik juga akan menghasilkan efek negatif berupa limbah yang sulit diurai oleh alam.
BACA JUGA: Jangan Bungkus Daging dengan Kantong Plastik
Plastik (terutama kantong plastik) sulit hancur di tanah, dan baru bisa diuraikan tanah dalam waktu yang sangat lama, yaitu sekitar 200-400 tahun.
Akibatnya selama proses penguraian ini beragam zat kimia yang ada di dalamnya akan mencemari tanah.
Buruknya, sampah ini juga tak bisa dibakar.
Hasil pembakaran sampah mengandung racun kimia berbahaya yang bisa menyebabkan penyakit saluran pernafasan dan kanker paru-paru.
Moms, untuk mengurangi dampak buruk tersebut, sebenarnya kita bisa mengubah kebiasaan sehari-hari.
BACA JUGA: Perhatikan Ini Saat Beli Botol Minum Agar Plastiknya Tak Bahayakan Tubuh
Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang harus ditinggalkan supaya kita bisa diet penggunaan plastik.
Say goodbye pada sedotan plastik.
Sampah sedotan plastik kelihatannya sepele, namun dari sedotan kecil tersebut kita bisa menimbun sampah plastik berton-ton banyaknya.
Yuk, kita bantu memperbaiki lingkungan dengan tidak menggunakan sedotan plastik.
Sebagai gantinya, ada sedotan logam, kaca, atau bambu yang dapat digunakan kembali.
BACA JUGA: Alih-alih Menjaga Kesehatan, Pembersih Miss V Ini Justru Berbahaya
Tidak menggunakan gelas dan botol plastik.
Bukan hanya sedotan dan kantong plastik, meninggalkan kebiasaan menggunakan gelas dan botol plastik juga perlu dilakukan.
Sebagai gantinya, kita bisa membawa botol minum yang dapat diisi ulang kembali.
Hindari menggunakan kapas/cuttonbud
Ada dua jenis cotton swab: yang memiliki pegangan plastik dan yang memiliki pegangan kertas.
Percaya atau tidak, kapas dengan pegangan kardus bisa dibuat kompos, jadi pilihlah ini jika ingin memiliki tempat sampah kompos.
BACA JUGA: Jangan Dimarahi, Begini Cara Bijak Mengatasi Perilaku Negatif Anak
Jika ada yang menemukan penyeka kapas yang menggunakan 100 persen bahan daur ulang di pegangannya, ketahuilah jika penyeka kapas bukanlah produk yang sangat ramah lingkungan, jadi gunakan hanya jika diperlukan.
Hindari pisau cukur sekali pakai.
Tidak hanya pisau cukur sekali pakai yang tidak ideal untuk mencukur, mereka juga cukup boros menggunakan plastik.
Di AS, 200 miliar pisau cukur plastik berakhir di tempat sampah setiap tahun.
Bahkan jika pegangan plastik tidak selalu dapat dibuang, bilahnya penuh dengan plastik, dan tidak ada cara yang baik untuk mendaur ulang saat kita selesai menggunakannya.
BACA JUGA: Ingin Hubungan dengan Suami Super Sibuk Harmonis? Ini Dia Tips dari Istri Indra Birowo
Bawa tas sendiri
Tas belanja plastik adalah salah satu polutan terbesar, dan mereka sangat sulit untuk didaur ulang. Baiknya selalu membawa tas belanjaan sendiri yang bisa digunakan berkali-kali.
BACA JUGA: Tak Operasi Plastik, Pria Ini Berubah Mirip Oppa Korea Setelah Makeup!
Ini semua adalah kebiasaan gaya hidup yang sangat mudah untuk diubah, asalkan punya keinginan dan kesadaran akan lingkungan yang bersih.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | care2 |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR