Nakita.id - Berhenti menyentuh hidung, mata dan wajah Anda dengan tangan menjadi anjuran penting para ahli kesehatan seiring wabah virus corona seperti saat ini.
Hanya saja, sebagian orang mungkin sulit menghindari itu karena sudah terbiasa.
Baca Juga: Ingin Cegah Virus Penyakit? Yuk, Cek 5 Produk Pilihan di Tokopedia
Tangan adalah salah satu anggota tubuh yang sangat rentan terkena bakteri dan virus.
Karena tangan adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering melakukan kontak langsung dengan benda ataupun orang lain.
Semenjak virus Corona menyebar, setiap orang diimbau untuk tidak sering menyentuh wajah karena dapat menyebabkan penyebaran kuman.
Bahaya memegang wajah dengan tangan kotor dapat meningkatkan risiko terjangkit virus Corona dan virus-virus lainnya.
Baca Juga: Ingin Nyaman Bersantai di Rumah, Simak Tips ala Tokopedia Ini!
Agar terhindar dari virus-virus yang bisa saja menempel di bagian tubuh, dikutip dari Huffington Post berikut ini beberapa cara agar tidak sering menyentuh wajah:
1. Pantau Kebiasaan Menyentuh Wajah
Cara agar tidak sering menyentuh wajah yang pertama adalah dengan memantau kebiasaan menyentuh wajah.
Langkah pertama untuk menghentikan kebiasaan yang sering kamu lakukan adalah dengan mengembangkan kesadaran yang kuat mengapa melakukan hal tersebut.
Beberapa kebiasaan buruk seperti menggigit kuku atau menyentuh wajah bisa disebabkan karena rasa bosan, kegelisahan, atau kebutuhan sensorik.
Baca Juga: Hidup Bersih Bebas Penyakit, Lebih Praktis Bersama Tokopedia
"Kebanyakan orang menyentuh wajah mereka tanpa berpikir," jelas Paul Hokemeyer, seorang psikoterapis yang berbasis di New York dan penulis "Fragile Power."
2. Alihkan Perhatian dengan Menyentuh Hal Lain
Cara agar tidak sering menyentuh wajah yang kedua adalah dengan mengalihkan perhatian menyentuh hal lain.
Biasanya orang akan cenderung memiliki kebiasaan menyentuh wajah saat sedang membaca atau menonton tv.
Namun kamu bisa menghilangkan kebiasaan memegang muka dengan tangan menggunakan benda untuk mengalihkan perhatian.
Jika tanganmu memegang sesuatu dan tidak dapat bebas bergerak, otomatis kebiasaan memegang wajah bisa terhindari.
"Tangan yang bebas bisa membuatnya bebas berkeliaran," kata Hafeez.
3. Buat Agar Tidak Nyaman
Cara agar tidak menyentuh wajah yang ketiga adalah dengan membuatnya merasa tidak nyaman.
Jika kamu biasanya sering menopang wajah saat tengah membaca atau menggunakan komputer, maka cobalah untuk membuatnya menjadi tidak nyaman dengan menggunakan sarung tangan.
Kamu bisa menggunakan sarung tangan tanpa jari berbahan wol yang akan terasa tidak nyaman saat dipegang atau terkena kulit wajah.
Namun jika kamu menggunakan sarung tangan maka pastikan kamu rajin mencucinya karena jika tidak, sarung tangan tersebut bisa menjadi tempat penumpukan bakteri dan virus.
4. Melatih Emosional
Cara agar tidak menyentuh wajah yang kelima adalah dengan melatih kondisi emosional.
Biasanya kebiasaan sering menyentuh wajah dengan tangan sering dikaitkan pada perasaan cemas yang dimiliki.
Saat merasa cemas, kita tanpa sadar cenderung menyentuh diri sendiri, seperti, menyentuh wajah, rambut, atau menyilangkan tangan.
Baca Juga: Sempat Ditunda karena Darurat Virus Corona, Jokowi Umumkan Ujian Nasional 2020 Ditiadakan
Dengan mengontrol kondisi emosional yang dimiliki, seperti dengan melakukan meditasi, dapat mengurangi kecemasan dan diharapkan dapat membantu mengurangi perilaku ini.
5. Fokus Pada Hal yang Lebih Mudah Dikontrol
Cara agar tidak menyentuh wajah yang terakhir adalah dengan lebih fokus pada tindakan perlindungan yang dapat diambil dengan mudah.
Jika kamu merasa kesulitan untuk berhenti menyentuh wajah menggunakan tangan, maka cobalah untuk menjaga tanganmu tetap bersih agar aman jika terkena wajah.
Akan jauh lebih mudah untuk membiasakan diri mencuci tangan karena kamu bisa memasangkannnya dengan kegiatan lainnya, seperti saat ke kamar mandi atau hendak makan.
Jika tanganmu bersih, maka menyentuh wajah bukanlah sebuah masalah besar.
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR