Nakita.id - Muntah terjadi ketika isi perut secara paksa dimuntahkan atau dikosongkan melalui mulut.
Ini terjadi melalui kontraksi otot perut secara tiba-tiba.
Untuk bayi, regurgitasi selama dan di antara waktu makan adalah normal.
Tetapi jika anak mengalami muntah beberapa kali sehari, mungkin tidak akan mendapatkan berat badan yang cukup.
BACA JUGA: Sempat Muntah Darah, Roy Kiyoshi Terima Bingkisan Seperti Ini saat Terbaring di Rumah Sakit
Jika Moms menduga bayi terlalu sering muntah atau kesakitan saat muntah, segeralah hubungi dokter.
Regurgitasi dapat menyebabkan refluks esofagitis, suatu kondisi asam lambung mengiritasi esofagus (tabung yang menghubungkan mulut dengan lambung).
Penyebab lain muntah pada bayi yakni stenosis pilorus, yang mengarah ke muntah.
Ini disebabkan oleh penyumbatan atau penyempitan pada pembukaan antara lambung dan usus.
BACA JUGA: Data Pengguna Bocor, Segera Hapus 5 Hal Ini dari Akun Facebook
Tanpa perawatan, penyumbatan dapat menyebabkan dehidrasi berat dan penurunan berat badan.
Ini merupakan kondisi darurat yang sangat serius.
Jika Moms mencurigai Si Kecil menderita stenosis pilorus, segera hubungi dokter, karena perawatan biasanya melibatkan pembedahan.
Lalu bagaimana mengatasinya Moms?
1. Pastikan anak cukup minum cairan, terutama jika dia juga mengalami diare.
Hal ini penting untuk mencegah dehidrasi adalah mengganti cairan, garam, dan kalori yang hilang saat muntah.
Mulai berikan cairan pada anak meskipun ia mual.
Jika anak baru saja muntah, tunggu 30 hingga 60 menit sebelum memberikan cairan, kemudian berikan cairan dengan jumlah kecil.
2. Hindari memberi anak makanan padat selama 24 jam pertama setelah muntah dimulai.
Sebagai gantinya, beri dia cairan bening dalam dosis kecil dan sering (setiap 5 menit), dengan sendok atau botol.
Moms juga bisa menyuruh anak mengisap es batu atau lap basah yang basah.
Anak yang lebih tua dapat minum melalui sedotan.
Anak-anak yang sedang disusui harus terus menerima ASI.
Si Kecil harus diberi ASI lebih sering daripada biasanya (setiap satu hingga dua jam).
BACA JUGA: Anak Ketakutan Akibat Mimpi Buruk? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
Berikan dosis yang lebih kecil (setiap 5 hingga 10 menit sekali).
Sang ibu juga dapat memompa dan memberikan susu bayi dengan sendok, cangkir, atau botol dapat mencoba meminum sedikit jus buah atau air.
4. Jika anak sudah dapat mengambil cairan tanpa muntah setelah delapan jam pertama, secara bertahap perkenalkan kembali makanan padat.
Untuk anak kecil, mulailah dengan makanan lunak seperti pisang tumbuk, atau sereal bayi.
Anak-anak yang lebih tua (lebih dari 1 tahun) dapat diberikan kerupuk, roti panggang, campuran biji-bijian, sup, kentang tumbuk, atau roti putih.
Diet normal biasanya dapat dilanjutkan sekitar 24 jam setelah muntah berhenti.
BACA JUGA :Kekayaan Melimpah, Sule Simpan Koleksi Tak Biasa di Ruang Kerjanya!
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR