Sebuah penelitian oleh University of North Carolina, Chapel Hill, menunjukkan hasil dari obat tersebut.
Dalam tabung percobaan dan penelitian pada hewan, obat ini bisa menghambat virus corona yang menyebabkan SARS dan MERS.
Fakta ini didukung laporan kasus dari The New England Journal of Medicine.
Jurnal ini melaporkan pasien pertama dengan COVID-19 di AS menunjukkan peningkatan yang signifikan pada gejalanya, ini terjadi selang beberapa jam setelah minum obat.
Source | : | tribunnews |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR