Marc Weissbluth M.D., dokter anak dan penulis buku Healthy Sleep Habits, Happy Child (Ballantine Books, London, 2009), mengatakan, bayi sering kali terbangun tengah malam dengan berbagai alasan.
Seperti ingin menyusu, bersendawa, kencing, kedinginan/kepanasan, atau sekadar ingin dipeluk dan ditenangkan ibunya.
Tentu Moms tidak mungkin setiap malam bangun untuk menuruti kemauan Si Kecil (kecuali si bayi sakit).
Nah, jika bayi menangis, coba tunggu beberapa menit sebelum menenangkannya.
Bukannya “sok” tega, tapi kalau kita selalu buru-buru menenangkannya, bayi tidak akan pernah belajar menenangkan dirinya untuk tidur.
Jadi, Moms tidak perlu mendengar setiap rengekan atau rintihannya. Malam berikutnya, panjangkan interval menenangkannya menjadi 5 menit, misalnya, dan seterusnya.
* Terlalu banyak bantal.
Moms Dads sering meletakkan bantal, guling, dan selimut untuk membuat bayi merasa nyaman. Padahal, terlalu banyak bantal, guling, selimut (ditambah mainan!), membuat bayi sukar bergerak.
Sisakan hanya satu bantal kepala dan simpan bantal-bantal lainnya. Jika ingin menidurkan bayi dalam posisi tengkurap, lakukan setelah bayi bisa menggerakkan lehernya dengan bebas dan singkirkan bantalnya agar wajahnya tidak terbenam di bantal.
* Ditemani banyak mainan.
Mainan gantung yang berputar, mengeluarkan bunyi, dan terkadang memiliki nyala lampu dibuat untuk dua tujuan.
“Ada mainan gantung yang dibuat untuk memberikan stimulasi visual dan merangsang perkembangan otak, ada juga yang bisa menenangkan bayi sampai tertidur,” kata Nicole Johnson, pakar tidur anak dan pendiri situs Baby Sleep Site.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR