Nakita.id - Moms pernahkah merasa mata cepat lelah, perih dan panas pada satu waktu?
Jika iya, maka besar kemungkinan Moms mengalami mata kering atau Dry Eye Syndrome.
Dry Eye merupakan kelainan pada permukaan mata yang bersifat multifaktorial yang biasanya ditandai dengan hilangnya keseimbangan komponen air mata dimana produksi air mata menjadi tak stabil, terjadi kekentalan atau osmolaritas.
BACA JUGA: 21 Tahun Menikah, Istri Ridwan Kamil Berlinang Air Mata Gara-gara Ini
"Pada awalnya dry eye terkesan gangguan mata ringan yang menimbulkan rasa tidak nyaman terhadap aktivitas sehari-hari, lalu penderita merasa bisa mengatasinya dengan obat tetes mata," jelas Dr. Nina Asrini Noor, SpM selaku dokter spesialis mata Rumah Sakit Mata Jakarta Eye Center dalam Media Briefing 'Dry Eye Syndrome Bukan Gangguan Mata Kering Biasa', ditulis Minggu, 22 April 2018.
Kebiasaan menggunakan obat tetes mata, dikatakan Nina akan menimbulkan ketergantungan.
"Namun, perlahan akan menimbulkan ketergantungan pada obat dan menurunkan kualitas hidup", paparnya.
Faktanya, di Indonesia mata kering memiliki prevalensi cukup tinggi yaitu mencapai 30,6% dan rentan menimpa perempuan berusia di atas 50 tahun utamanya pascamenopause.
Hal itu disebabkan penurunan kadar estrogen dan androgen yang memengaruhi keseimbangan air mata.
Bahkan menurut Dr. Nina, dalam 5 tahun terakhir mata kering juga dialami oleh perempuan berusia produktif utamanya wanita karir yang lama menghabiskan waktunya di depan layar komputer.
BACA JUGA: Daftar Makanan yang Meningkatkan Estrogen Agar Mama Sehat Sampai Tua
Selain usia dan faktor hormonal terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu sindrom mata kering, di antaranya lingkungan kering, berdebu dan berangin.
Disamping itu, riwayat operasi mata yang pernah dilakukan, penggunaan obat mata yang tidak sesuai dosis anjuran dokter, penggunaan lensa kontak yang tidak tepat, aktivitas terlalu lama di hadapan komputer atau gawai dan penyakit seperti diabetes atau autoimun juga memicu sindrom mata kering.
Jika dibiarkan, mata kering berpotensi membahayakan kornea bahkan jika sudah kronis akan menimbulkan infeksi, peradangan dan kerusakan permanen.
BACA JUGA: Gejala Meningitis atau Radang Selaput Otak Anak yang Jarang Disadari
Dengan begitu, penting untuk Moms mengetahui seperti apa gejala mata kering agar bisa mendapat penanganan yang tepat.
1. Terdapat sensasi mata berair, iritatif, sensitif, perih, kering dan gatal
2. Mata seperti kelilipan dan berpasir
3. Kelopak mata lengket saat bangun tidur
4. Mata cepat lelah, berat, pegal dan mudah kemerahan
5. Sering mengeluarkan kotoran mata
6. Sensitif terhadap cahaya
7. Pandangan tidak fokus setelah mengedipkan mata,
8. Mata mudah berair (kurangnya air mata akan memicu kelenjar ar mata untuk memproduksi lebih banyak air mata yang disebut reflex tearing)
Namun, ternyata gejala saja tidak cukup karena riset menunjukkan bahwa hanya 60% pasien dry eye yang memiliki gejala.
Bahkan penelitian yang dilakukan oleh Jakarta Eye Center memperlihatkan, bahwa kurang dari 40% pasien saja yang memiliki gejala lalu memeriksakan diri ke dokter.
Untuk itu, segera berkonsultasi dengan dokter Moms jika merasakan salah satu gejala diatas agar dapat menghindari risiko yang lebih parah.
BACA JUGA :Mata Belo Wajah Tampan, Begini Potret Anak Ketiga Jonathan Frizzy
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR