Fakta ini seakan masih belum cukup membuat anak muda mengindahkan imbauan untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik.
Masih banyak anak muda yang tidak melakukannya dan tetap berpergian ke ruang-ruang publik.
Padahal faktanya, penelitian menunjukkan kalau anak muda tidak kebal akan virus Covid-19 ini.
Melansir BBC, Jumat (20/3/2020), Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah mengatakan dalam konferensi daring dari Jenewa, meskipun orang tua yang paling rentan, bukan berarti anak muda lebih selamat.
"Kepada seluruh anak muda, bukan berarti kalian aman. Virus ini bisa membuat kalian dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh kalian," ucap Tedros.
Dia menambahkan, meskipun anak muda tidak merasa sakit, namun keputusan mereka untuk bepergian ke luar parahnya dapat menentukan kehidupan dan kematian bagi orang lain.
Data menunjukkan sekitar seperlima orang Amerika Serikat terkonfirmasi Covid-19 yang berusia 20-44 tahun menjalani perawatan di rumah sakit, dan sekitar 2-4 persen di antaranya membutuhkan penanganan di unit perawatan intensif.
Source | : | tribunnews,kompas |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR