Menurut dia, bisnis ini bisa terus berkembang jika para pelaku bisnis jastip melihat perkembangan tren dan mode.
"Kalau mau berkembang, ya harus berinovasi. Tentunya menjual barang-barang yang lagi tren, apalagi konsumen itu sangat konsumtif,” ujarnya.
Selain itu tambah Ichi, untuk mencapai omzet tinggi bukanlah satu hal yang instan, melainkan harus memiliki target pasar. "Kalau sudah punya target market tuh udah enak.
BACA JUGA: Sanggoe Darma Tanjung, Atlet Indonesia Termuda di Asian Games 2018 yang Curi Perhatian
Jadi apa aja yang kita upload, ya mereka pasti mau saja belinya, apalagi barang yang kita upload sesuai dengan kebutuhan mereka” sebutnya.
Sama halnya dengan Nora dan Ichi, pelaku usaha jasa titip lain, Ika, pemilik akun @ikaikeashop melihat bahwa peluang bisnis jasa titip memang sangat menguntungkan.
"Awalnya jastip Ikea, tapi sekarang saya lebih fokus untuk jasa titip produk kosmetik The Body Shop sama Yves Rocher.
Banyak pembeli yang memanfaatkan e-commerce seperti Shopee karena program gratis ongkirnya lumayan menarik buat para pembeli," sebut Ika.
Ika yang telah menggeluti usaha jastip sejak awal November 2016, mengaku pertama kali memulai bisnis karena keisengan semata.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR