Nakita.id - Di tengah mewabahnya virus corona, berbagai usaha dilakukan agar terhindar dari virus mematikan itu.
Tak hanya menghindari, perawatan maksimal juga sudah dilakukan oleh tenaga medis untuk halau penularannya.
Bahkan tak sedikit yang harus lakukan perawatan intensif di rumah sakit.
Seorang wanita bernama Suzanne Hoylaerts, dia berumur 90 tahun yang terjangkit virus corona.
Perawatan terhadap Suzanne Hoylaerts sudah dilakukan sesuai standar kesehatan rumah sakit di negeri itu.
Seperti memberikan alat bantu nafas kepada pasien virus corona yang sudah masuk pada tahap sesak nafas.
Termasuk Suzanne Hoylaerts, dia seharusnya mendapatkan jatah mengenakan alat bantu nafas yang diberikan tim dokter.
Namun ketika tim dokter sudah memberikan alat bantu pernafasan itu, ia menolak.
Suzanne mengaku sudah mengalami kehidupan yang baik sepanjang hidupnya.
Dan dia meminta kepada tim dokter untuk memberikan alat bantu pernafasan itu kepada pasien yang lebih muda.
"Aku tak ingin respirator," katanya sebelum menyerah kepada virus corona, dikutip Tribunjogja.com dari as.com.
Dia bahkan meminta kepada tim dokter untuk memberikan alat medis itu kepada pasien yang lebih muda dibandingkan dirinya.
Sudah tentu pesan itu membuat dokter dan tim medis tak bisa menahan air mata.
"Simpan untuk pasien yang lebih muda. Jangan menangis, kau melakukan semua yang kau bisa untukku," pesan terakhirnya kepada tim dokter.
Anak dari Suzanne Hoylaerts pun tak sempat mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya yang meninggal di usia tua renta.
"Bahkan aku tidak bisa pergi ke pemakamannya," ujar putrinya kepada surat kabar berbahasa Belanda Het Lasste Nieuws.
Protokol keamanan diberlakukan ketat di negara itu termasuk keluarga tidak dapat pergi ke pemakaman anggota keluarga mereka yang telah meninggal.
Kondisi hampir sama di semua negara yang terjangkit virus corona.
Ketersediaan alat medis tak semua terpenuhi, apalagi jika jumlah pasien mencapai ribuan orang.
Situasi menegangkan tim dokter dan perawat terbayang dipelupuk mata, soal pasien mana yang harus diberi respirator dan mana yang tidak.
Pertimbangannya adalah pasien muda yang mengalami masalah pernafasan jauh lebih mungkin bertahan hidup jika diberi respirator terlebih dahalu dibandingkan pasien tua.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul: Menolak Diberi Alat Bantu Nafas, Pasien Virus Corona Ini Malah Berkata yang Bikin Dokter Menangis
Source | : | Tribun Jogja |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR