Nakita.id - Petugas medis merupakan orang yang berada di garda terdepan saat wabah virus corona menyerang.
Diketahui Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mencatat 18 orang dokter di Indonesia gugur ketika menangani pasien positif virus corona.
Melansir dari Kompas.com, kurangnya APD (Alat Pelindung Diri) menjadi pemicu petugas medis lebih rentan terinfeksi virus corona.
Kini, kabar duka kembali datang, dari dr. Bernadette Albertine Francisca, SpTHT-KL, dokter telinga-hidung-tenggorokan (THT) yang bertugas di Makassar.
Diketahui Dokter Bernadette tidak menangani pasien positif virus corona namun ada dugaan terpapar saat bertugas.
Kisah dokter yang pernah viral menggunakan jas hujan sebagai APD itu lantas dikuak oleh sang sahabat.
Sahabat Dokter Bernadette adalah dr. Muhammad Sakti, Sp.OT, dokter spesialis Orthopedi dan Traumatologi.
Dalam Facebooknya @OrthoSakti, Dokter Sakti menceritakan kisah Dokter Bernadette yang sering menggunakan kursi merahnya saat mengoperasi pasien.
Dokter Sakti mengawali ceritanya saat membeli kursi merah yang tujuannya membantu dirinya saat operasi orthopedi.
"Kursi Merah ini dibeli karena dulunya saya mengerjakan hampir semua operasi orthopedi dengan berbagai posisi. Terutama yang butuh waktu lama & ketelitian, sehingga bisa lebih rilex kalo duduk. Kursi ini enak dipake karena bisa diatur ketinggiannya, terus tidak mudah bergeser (bisa jatuh kalo bergeser mis. Punya roda)," ungkap Dokter Sakti.
Lantas Dokter Sakti mengungkapkan kalau kursi merahnya itu sudah jarang dipakai karena ia lebih banyak operasi sendi.
Tetapi kadang juga dapat kasus yang susah, sehingga Dokter Sakti membutuhkan kursi merah ini.
"Kalau saya sudah prediksi operasi akan lama dan butuh ketelitian yang sangat, maka saya akan cari "si Merah" ini.
Saya : “Mana kursi merahku?”
Teman di OK : “lagi dipake sama yang punya dok”
Saya : lah…saya yang punya itu..
Teman2 di OK : wk..wk…(ketawa semua)," cerita Dokter Sakti.
Kalo sudah pada ketawa semua seperti itu, saya sudah bisa langsung menebak, yang pakai siapa…wk…wk..
Saya : tolong nanti kasi tagihan sewa kursi nah (sambil berbisik)," ungkapnya.
Dokter Sakti sudah tahu kalau yang memakai kursi merahnya adalah Dokter Bernadette.
"Beliau memang sangat senang dengan “si Merah” ku ini. Selain mungkin selera yang sama, beliau memang butuh kursi yang tidak mudah bergeser sehingga bisa duduk dengan tenang saat operasi di daerah Telinga, Hidung & Tenggorokan," cerita Dokter Sakti.
Kemudian Dokter Sakti mengungkapkan kalau "si merah" alias kursinya itu sedih karena Dokter Bernadette tidak lagi memakainya.
"Dok.... “si merah” ini akan sedih karena dokter tidak mau memakainya.
Dokter tidak akan melirik dan melepaskan beban di atas “si merah” lagi.
Pasien yang dokter periksa di poliklinik sekitar 2 minggu lalu, tidak menyampaikan dengan jelas riwayat sakitnya, sudah melakukan perjalanan ke mana saja.
Ternyata ketika membuka mulut saat diperiksa kemungkinan besar telah melepaskan puluhan bahkan mungkin ratusan pasukan virus bermahkota 19 ini," kata Dokter Sakti.
"Mulai hari ini dokter tidak akan pernah memakai “si Merah” lagi. Dokter sudah mendapatkan kursi yang jauuuhh lebih bagus di sana. Selamat jalan dok, doa kami menyertai mu, dr. Bernadette Albertine Francisca, SpTHT-KL," ungkap Dokter Sakti.
Warganet yang melihat postingan Dokter Sakti ini kemudian banyak meninggalkan emotikon menangis dan mengucapkan bela sungkawa.
Selamat jalan Dokter Bernadette dan semoga tak ada lagi pasien yang tak jujur mengungkapkan habis berpergian dari mana saja agar tak menjadi penyebar virus corona.
Source | : | Kompas.com,Facebook |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR