Cara Membuat Masker Tisu Seperti Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah untuk Mencegah Penularan Virus Corona
Nakita.id - Total angka kasus pasien positif corona di Indonesia terus bertambah dan semakin mengkhawatirkan.
Hal ini membuat pemerintah yang awalnya hanya menggalakkan social distancing kini juga menegaskan masyarakat untuk selalu mengenakan masker.
Disampaikan lewat Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito pada Sabtu (4/4/2020), masyarakat diimbau untuk mengenakan masker kain di tempat umum.
Baca Juga: Cara Membuat Masker Kain 3 Lapis yang Disebut-sebut Ampuh Cegah Virus Masuk ke Hidung dan Mulut
Pasalnya kini masker bedah diprioritaskan untuk digunakan oleh tenaga medis yang menangani pasien positif corona.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun membagikan tipsnya untuk membuat masker tisu untuk mencegah penularan corona.
Hal ini disampaikannya dalam video yang diunggah di akun Instagram @kawalcovid19.id pada Sabtu (4/4/2020).
Dalam video tersebut Ganjar bersama salah seorang pria menunjukkan tutorial cara membuat masker tisu.
Sekilas masker tisu terlihat mirip dengan masker kain 3 lapis. Bedanya masker tisu memiliki lubang untuk tempat meletakkan tisu dan bisa diisi ulang setiap kali tisu sudah kotor atau basah.
Menurut Ganjar, hanya dengan menggunakan lima lapis tisu sebagai lapisan dalam masker cukup efektif untuk menghindari penularan virus corona.
"Nah, hari ini ada yang buat. Ini katanya dijahit dengan harga 3.000, dilubangi tengahnya, terus kemudian kita isi pakai tisu" ucap Ganjar menjelaskan.
"lima tisu ditumpuk, kemudian dilipat, dimasukkan tengahnya, disesuaikan" tambahnya.
"(tumpukkan tisu) dimasukkan ke tengahnya, cara yang paling praktis, cara yang paling mudah. Mudah-mudahan nanti kamu semua bisa membuat di rumah" jelasnya lagi.
Ganjar menambahkan masker ini bisa dicuci menggunakan sabun, dijemur seperti menjemur pakaian biasa, disetrika, dan digunakan kembali.
Menurut pria berusia 51 tahun itu, kita bisa menggunakan masker jenis apapun, demi mencegah penyebaran virus Covid-19.
"Apapun maskernya, jadi tidak ada alasan lagi kita tidak punya masker karena tidak bisa beli di luar, harganya mahal," pungkasnya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR