Terlebih untuk seseorang yang memiliki riwayat penyakit jantung perlu waspada ekstra karena faktor risko kematian lebih tinggi.
"Kita tahu, ada risiko cedera jantung, tidak masalah apakah Anda pernah menderita penyakit jantung sebelumnya atau tidak," kata penulis utama studi ini, Dr. Mohammad Madjid, MS, seperti melansir Healthline yang dikutip dari kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Sebuah penelitian dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China menunjukkan bahwa kematian pasien covid-19 dengan penyakit jatung sebesar 10,5% pada 30 Desember dan 11 Februari.
Seorang ahli jantung di St. Joseph Hospital in Orange, California menyebutkan covid-19 memang awalnya menyebabkan gangguan pernapasan.
Namun, lebih lanjut penyakit ini dapat menjadi masalah untuk organ jantung.
"Sudah terlihat banyak virus. Faktanya, kami paling sering melihatnya dengan Epstein-Barr, dan kami melihatnya dengan influenza. Jadi itu jelas bukan hal yang baru," kata Dr. Brian LKolski, ahli jantung di St. Joseph Hospital in Orange, California.
Seorang ahli jantung di Texas, Dr. Ashesh Parikh, Do, FACC, RPVI menyebutkan covid-19 dapat menyebabkan gagal jantung dan berujung kematikan karena masalah pernapasan di paru-paru dapat memicu penyakit badai sitokin.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR