Nakita.id - Prof. Dr. Endang L. Achadi, Ketua Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) mengatakan anemia merupakan salah satu penyakit paling umum yang menyerang di masyarakat Indonesia.
Menurut Data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) 2013, setidaknya 1 dari 5 orang di Indonesia memiliki risiko untuk terkena anemia.
Tidak hanya itu, ditaraf dunia Indonesia menduduki peringkat ke 5 dengan jumlah anemia terbanyak pada wanita usia subur antara 15-49 tahun.
Hal ini disampaikannya dalam seminar 'Indonesia Bebas Anemia' pada Kamis (27/4) lalu.
"2,3 milyar penduduk dunia mengalami anemia dan Indonesia menduduki nomor 5 terbanyak di dunia dengan jumlah anemia pada wanita usia subur yakni 15-49 tahun".
BACA JUGA: Kenali Tanda Keringat Berlebih yang Aman dan Berbahaya Saat Hamil
Meskipun memiliki jumlah yang cukup tinggi, tetapi Endang mengatakan masih banyak masyarakat Indonesia yang belum teredukasi dan memahami gejala, dampak, dan penanggulangan anemia dengan baik.
Padahal anemia memiliki risiko dan dampak cukup serius.
"Dampak anemia memang sering kali tidak terlihat maupun dirasakan secara langsung.
Anemia sesungguhnya adalah masalah yang sangat besar tetapi tidak terlihat karena tanda-tandanya terjadi secara pelan-pelan dan mirip dengan gejala penyakit lainnya.
Tetapi jika tidak segera ditanggapi dengan serius, anemia bisa mempengaruhi kualitas hidup seseorang karena dapat menurunkan ketangkasan dan produktivitas," tegasnya.
Untuk itu, Endang pun menghimbau agar masyarakat Indonesia menjadi lebih peduli dengan gejala, dampak, dan penanggulangan anemia.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR