"Secara global, sesuai prediksi tren masih akan meningkat mengingat angka reproduksi (Ro) dari Covid masih di atas 1.
Penyumbang terbesar saat ini memang dari Amerika Serikat karena peningkatan cakupan tes yang masif," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2020).
Epidemiolog yang sebelumnya ikut dalam tim penanganan virus flu burung di Indonesia itu, mengatakan bahwa angka pertambahan secara global masih akan terjadi sampai semua negara mengalami puncak gelombang pertama.
Selain itu, gelombang kedua juga sangat mungkin terjadi, mengingat sifat dari virus ini yang merupakan jenis baru bagi manusia.
Akibat hal tersebut, tak heran bila virus corona masih bisa berpotensi menginfeksi banyak orang, karena proses kekebalannya yang belum terbentuk terhadap virus baru ini.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR