Nakita.id - Beberapa waktu yang lalu publik dibuat geram dengan aksi penolakan warga terhadap jenazah pasien positif corona.
Diketahui jenazah pasien positif corona adalah seorang petugas medis.
Kisah memilukan itu datang dari Kecamatan Ungaran Barat.
Baca Juga: Ketahui Syaratnya! Berikut Daftar Bank yang Berikan Kelonggaran Kredit Saat Pandemi Corona
Hingga kabar tersebut menjadi viral, oknum yang menolak jenazah akhirnya diringkus pihak berwajib.
Berbagai sindiran menohok pun banyak dberikan pada oknum yang menolak pemakaman jenazah positif corona.
Berbeda dengan yang terjadi di Ungaran Barat, Tasikmalaya justru bersikap terbuka.
Seorang pasien positif corona, AU warga Kota Tasikmalaya jutru disambut baik oleh warga.
AU diketahui sembuh dari Covid-19 setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit swasta, Tasikmalaya.
AU dirawat di ruang isolasi selama sepekan.
Kepulangan AU disambut gembira dengan cara yang berbeda oleh ratusan warga Kampung Gunung Siman, Cigantung, Mangkubumi.
Sampai-sampai warga kampung membeberkan spanduk besar yang bertuliskan kalimat semangat.
"Selamat Datang Pejuang Kemanusiaan"
Meski telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, AU masih menjalani isolasi mandiri.
Sama dengan pasien lainnya, AU wajib lakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Alhamdulillah, pasien kedua yang terkonfirmasi positif di Kota Tasikmalaya sembuh dan pulang ke rumahnya. Pasca pulang, dia akan melakukan isolasi mandiri yang dilakukan oleh keluarganya selama 14 hari di rumahnya," kata Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman saat dihubungi melalui telepon, Senin (13/4/2020).
Wali Kota Tasikmalaya juga mengatakan jika warganya tak perlu panik dengan potensi penularan virus corona dari pasien yang telah sembuh.
Uus Supangat selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya mengatakan, jika pihak keluarga dari AU juga sudah mendapatkan pemahaman terhadap penyebaran virus corona.
Ia juga meminta masyarakat untuk bersikap terbuka dan menerima pasien yang telah sembuh.
"Keamanan warga dan keluarga semua sudah dapat memberikan edukasi supaya mereka tak khawatir ketika tidak ada kontak terlalu dekat, maka tidak akan tertular. Namun, kepulangan ke rumahnya keluarga sudah siap terutamanya melakukan isolasi mandiri.
"Kita butuh juga dukungan masyarakat untuk menumbuhkan optimisme kalau Covid-19 itu bisa dilawan bersama. Namun, para pasien Covid-19 jangan sampai dianggap hal sangat menakutkan dan juga memalukan, tapi semua orang punya potensi terkena," ujar Uus.
Arief Prianto juga mengatakan jika dari pihak Puskesmas juga memberikan bantuan material dan moril pada pasien.
"Bantuan yang diberikan bukan secara materil tapi moril dan kita juga harus menyambutnya," ungkapnya.
Baca Juga: Tak Bisa Tidur Nyenyak di Trimester Ketiga Kehamilan? Lakukan Tips Mudah Berikut Ini
Source | : | kompas |
Penulis | : | Ela Aprilia Putriningtyas |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR