Nakita.id - Di Indonesia beberapa kali terjadi kisruh akibat pemakaman pasien covid-19 yang meninggal dunia.
Bahkan belum lama ini seorang RT harus ditahan kepolisian karena melarang seorang perawat dimakamkan di pemakaman setempat karena diketahui meninggal akibat covid-19.
Sebenarnya pemakaman pasien covid-19 sudah dilakukan dengan beberapa protokol medis hingga pembatasan orang yang mengantarkan mereka ke tempat peristirahatan terakhir.
Protokol seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia melainkan negara lainnya.
Hal itu mengingat wabah covid-19 ini tak hanya terjadi di tanah air, sebab nayak negara lain yang lebih dulu terkena dampaknya.
Salah satunya yaitu Inggris.
Di Inggris belum lama ini terjadi kejadian yang mengagetkan saat pemakaman salah satu pasien covid-19.
Mengutip dari Intisari-online.com, kejadian ini berawal dari kisah seorang pasien positif covid-19 asal Atherstone, Warwickshire, Inggris bernama Julie Murphy yang berusia 63 tahun.
Tak hanya covid-19, rupanya penyakit penyertanya pun membuat sisten kekebalan tubuh Murphy melemah.
Pasalnya Murphy mengidap multiple sclerosis dan kehilangan ingatan.
Meskipun dilakukan perawatan intensif, Murphy dinyatakan meninggal dunia pada 5 Maret 2020.
Selang beberapa minggu, Murphy dimakamkan di kota Atherstone pada 31 Maret 2020.
Mengingat adanya perintah isolasi diri dan physical distancing yang ada di negaranya membuat pemakaman hanya bisa dihadiri oleh beberapa orang.
Beberapa orang yang dapat menghadiri pemakaman yaitu pastor paroki yang memimpin pemakaman, anak-anak kandung, dan kerabat dekat.
Namun, di tengah prosesi pemakaman terjadi hal yang mengejutkan sejumlah orang yang hadir.
Pasalnya putri Murphy, Laura Richards mendadak tumbang ke tanah saat peti sang ibunda diturunkan ke liang lahat.
Diakui saudara tirinya, Sadie bahwa Laura sempat memegang dada sebelum dirinya jatuh ke tanah.
"Ketika peti mati diturunkan, Lauran mendadak berkata, aku tidak bisa bernapas, dia memegangi dada kemudian roboh ke tanah," ujar Sadie.
Sadie pun mengakui bahwa anaknya sempat meminta Laura untuk duduk.
"Putriku menyuruh Laura duduk namun dia masih tidak bisa berbicara dan tidak kuat untuk bernapas," cerita Sadie.
Di tengah prosesi pemakaman, pastor paroki pun menyoba menyelamatkan Laura tetapi gagal.
Sadie pun akhirnya membeberkan yang menjadi penyebab saudara tirinya tersebut meninggal.
Ia menggambarkan kejadian tersebut layaknya film horor.
Selain itu, ia pun akui dirundung kesedihan akibat harus kehilangan ibunda dan saudara tiri secara bersamaan.
Sadie menyatakan bahwa kematian Laura tersebut tidaklah mencurigakan.
"Wanita itu dibawa ke rumah sakit darurat, tetapi tidak bisa diselamatkan, kematiannya tidak mencurigakan," ujar Sadie.
Pihak kepolisian Warwickshire pun memberikan konfirmasi akan kematian Laura yang ternyata disebabkan oleh serangan jantuk mendadak.
Laura pun dimakamkan didekat makan sang ibunda.
Sadie mengakui bahwa kemungkinan serangan jantung tersebut akibat rasa kehilangan yang mendalam akan kepergian ibundanya.
Pasalnya sebelum kematiannya, Laura mengunggah berbagai rasa kehilangan ibundanya.
Ia pun turut menuliskan kata "aku sangat mencintaimu".
Source | : | intisari-online.com |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR