Dilansir dari Live Science, Selasa (14/4/2020), para ilmuwan di Brasil mencoba mengetahui seberapa besar potensi klorokuin untuk pengobatan Covid-19.
Sebanyak 440 pasien Covid-19 dibagi menjadi dua kelompok, dengan dua jenis dosis klorokuin:
1. Dosis tinggi (600 mg, 2 kali sehari, selama 10 hari)
2. Dosis rendah (450 mg selama 5 hari, 2 kali sehari hanya pada hari pertama).
Baca Juga: Buat 37 Tamu Undangan Positif Covid-19, Pengantin Baru yang Sedang Bulan Madu Ini Dihujat Tetangga
Namun ketika baru mengetes 81 pasien, para ilmuwan menemukan tanda-tanda yang kurang baik.
Beberapa hari setelah percobaan tersebut, pasien yang mendapatkan dosis tinggi klorokuin mengalami gangguan ritme jantung yang cukup berbahaya.
Dua orang pasien yang diberi dosis tinggi bahkan mengalami denyut jantung abnormal yang diketahui sebagai ventricular tachychardia.
Kedua pasien tersebut akhirnya meninggal dunia.
Dosis tinggi klorokuin
Para ilmuwan langsung mewanti-wanti seluruh pekerja medis agar tidak memberikan klorokuin dalam dosis tinggi kepada pasien Covid-19.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Kompas.com,YouTube |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR