Nakita.id - Tidak sedikit orangtua khawatir saat anaknya hendak masuk taman kanak-kanak (TK).
Apakah Si Kecil sudah siap memasuki dunia barunya itu?
Jangan-jangan dia sulit menyesuaikan diri dengan temannya, tidak bisa mengurus dirinya sendiri, tidak bisa duduk diam, dan seabrek kekhawatiran lainnya.
Duh! Tapi apa iya, masuk TK sulit dan sebegitu mengkhawatirkannya?
Nah, supaya lebih jelas dan siap mengantarkan anak-anak kita masuk TK, simaklah pemaparan psikolog Natasha Nugraha, Psi., yang dikutip dari Tabloid Nakita.
BACA JUGA: Penderita Diabetes, Perlukah Mengonsumsi Pemanis Buatan? Ini Penjelasannya
Pertama, orangtua harus tahu di usia berapa sebenarnya anak baru dinyatakan layak duduk di bangku TK.
Idealnya, anak masuk TK saat usianya tepat 4 tahun.
Mengapa? Sebab secara umum, di usia tersebut diperkirakan anak sudah siap menyesuaikan diri dengan lingkungan belajar, baik dari segi fisik maupun mental.
Nah, kalau demikian, barulah Moms mengetahui apa saja syarat anak bisa masuk TK.
Anak yang duduk di bangku TK harus memiliki kesiapan mental khusus, dimana dia harus siap "terjun" di luar lingkungan rumahnya.
BACA JUGA: Selain Untuk Kecantikan, Inilah Manfaat Tak Terduga dari Deodoran
Antara lain:
* Berani jauh dari orang tercinta (ayah, ibu, pengasuh).
* Berani menghadapi orang asing atau yang belum dikenal.
* Merasa cukup nyaman di tengah orang banyak.
* Berani dan dapat mengatakan kebutuhannya kepada orang lain dan lingkungan.
* Mampu bekerja sendiri dalam artian mandiri, selain mampu melayani diri sendiri (makan sendiri, pipis, minum sendiri, pakai baju sendiri).
* Dapat duduk dengan tenang, serta sudah harus menguasai keterampilan penting, seperti mampu memahami dan mengikuti instruksi, dapat menggunakan alat tulis, juga membereskan mainan/tempat makan.
* Tahu mengenai kepemilikan, mana tasnya, sepatunya, boks makannya, tempat minumnya.
BACA JUGA: 5 Zodiak ini Dapat Predikat Orang Paling Sabar! Moms Salah Satunya?
Apa jadinya jika anak belum siap tapi sudah kita masukkan ke TK?
Jika anak belum siap tetapi tetap dipaksakan untuk masuk TK, efek psikologisnya adalah anak akan merasa aktivitas belajar atau sekolah merupakan hal yang tidak menyenangkan.
Selain itu, karena merasa terpaksa atau belum mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dan memenuni tanggung jawab yang diberikan di sekolah, maka proses pembelajaran tidak akan efektif/tidak tercapai.
Jika ini terus dibiarkan, akan ada dampak di kemudian hari.
Anak jadi malas sekolah, mogok sekolah saat di SD, atau bahkan jadi tukang bolos saat di SMP atau SMA.
Bukan cuma itu. Kondisi tersebut dapat menurunkan rasa percaya diri anak, karena anak kemungkinan akan banyak mengalami kegagalan, yang selanjutnya akan menurunkan minat dan motivasinya dalam belajar.
BACA JUGA : Bukan Akademik, Orangtua Perlu Ajarkan Ini Agar Anak Tumbuh Cerdas
BERITA POPULER: Ditemukan 2 Halaman Surat Saat Song Jae Rim Meninggal Dunia hingga Revand Narya Digugat Cerai karena Silent Treatment
Penulis | : | Yoan A.D. Nayoan |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR