Nakita.id - Di 2017 dan 2018 ini, Xiaomi masih menempati deretan ponsel murah yang memiliki banyak peminat di Indonesia.
Ternyata tak hanya di Indonesia, Xiaomi memang memiliki harga yang murah di seluruh dunia.
Padahal jika dipikir, spesifikasi Xiaomi tak kalah dibandingkan ponsel yang sudah lebih dahulu populer.
Harga murah ponsel buatan China, Xiaomi karena perusahaannya bakal terus memegang prinsip sebagai vendor smartphone berspesifikasi tinggi dengan harga terjangkau.
BACA JUGA: Ini Handphone Rp 2 Juta-an Dengan Baterai Tahan Lama dan Kamera Bagus
Setidaknya begitu yang diindikasikan CEO Xiaomi, Lei Jun, di sela-sela peluncuran Mi 6X, Rabu (25/4/2018), di Wuhan University, China.
Lei Jun berjanji semua produk Xiaomi hanya akan meraup profit maksimal lima persen dari harga penjualan.
Produk yang dimaksud mencakup smartphone, perangkat Internet of Things (IoT), serta perangkat gaya hidup semacam wearable.
Perlu dicatat, profit lima persen itu benar-benar bersih, di luar pajak dan biaya operasional lainnya.
BACA JUGA: Ini Tipe Handphone yang Punya Kamera Bagus dengan Harga 2 Jutaan!
Kendati demikian, angka lima persen terbilang sangat kecil untuk keuntungan penjualan perangkat elektronik.
Lei Jun cukup berani melontarkan janji tersebut, mengingat persaingan industri semakin ketat.
Untuk bertahan, para vendor harus menyusun strategi apik agar mampu menghimpun massa sembari mengambil untung yang besar.
Salah satu caranya, pabrikan smartphone berlomba-lomba masuk ke pasar low-end untuk merangsang daya beli masyarakat.
Akan tetapi, mereka juga tak tanggung-tanggung mematok harga mahal untuk produk flagship demi meraup untung sebesar-besarnya.
BACA JUGA: Dibilang Lebih Mapan oleh Raffi Ahmad, Jawaban Nagita Slavina Bikin Warganet Kaget!
Dari beberapa pengoprekan yang dilakukan warganet secara mandiri, ditemukan harga produksi perangkat flagship yang terpaut sangat murah dibandingkan harga jualnya.
Misalnya saja Samsung Galaxy S9+ yang harga produksinya ditaksir sekitar Rp 5,2 jutaan dan dijual sekitar Rp 12 jutaan.
Profitnya berkisar 56 persen, meski belum bisa dibilang profit bersih.
Sementara itu, biaya produksi iPhone 8 diperkirakan hanya Rp 3,4 juta dan dijual mulai Rp 10,7 juta.
Keuntungannya bahkan mencapai 68 persen, meski belum bersih.
BACA JUGA: Jadi Ratu Endorse, Sarita Abdul Mukti Ingin Diendorse McLaren! Berapa Harganya?
(Artikel ini pernah tayang di Kompas Tekno dengan judul 'Xiaomi Janji Selamanya Cuma Ambil Untung 5 Persen)
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR