"Di dalam biasanya panas kelembabannya jelas berkurang. Biasanya cacing mesti keluar mencari perlindungan," katanya menambahkan.
Prabang menjelaskan kalau kemunculan cacing tidak cuma terjadi di Solo, melainkan juga di beberapa daerah.
Ia mengaku kaget karena fenomena kemunculan cacing ini terbilang merata.
"Saya juga kaget kok merata ini. Kayaknya tahun ini ada sedikit anomali. Mungkin ada dinamika suhu tanah dari dalam."
"Ini sedikit masuk logika. Gunung-gunung yang dulunya dianggap tidur ada istilahnya geotektoniknya begitu," ujar Prabang.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR