Nakita.id - Di tengah pandemi virus corona, keluarga Ashanty tengah dihadapkan dengan kabar duka.
Kabar duka ini datang dari sang anak angkat, Muhammad Putra bocah yatim piatu yang berprofesi sebagai tukang cilok sempat viral karena kedekatannya dengan keluarga Hermansyah.
Karena keterbatasan ekonomi, Putra pun harus menjadi tulang punggung sebagai penjual cilok, ia kerap berkeliling menjual dagangannya.
Seperti yang kita ketahui, Ashanty dan keluarga tergerak hati nya untuk membantu putra dan keluarga.
Kedekatan mulai terjalian saat Ashanty mengunjungi kediaman Putra beberapa waktu lalu.
Akhirnya Ashany dan suaminya, Anang Hermansyah mengizinkan Putra untuk bermain ke rumah keluarga Hermansyah.
Putra kerap terlihat dalam beberapa momen liburan Ashanty dan keluarganya, ia juga membantu pendidikan Putra di pesantren.
Karena hubungannya sudah dekat, Anang sampai mengizinkan Putra memanggil nama nya dengan sebutan 'Ayah'.
Setelah lama pertemuannya tak terlihat, Putra justru memberi kabar duka pada Ashanty.
Putra mengabarkan pada Ashanty bahwa rumah tempat tinggalnya baru saja kebakaran.
Melalui kanal YouTube The Hermansyah, terlihat api berkobar cukup besar, rumah di sekitar pun ikut terbakar.
Dalam video tersebut, Ashanty mengungkapkan kesedihannya saat mendengar kabar duka dari Putra.
Apalagi satu hari sebelum kejadian, timnya sempat membagikan bantuan ke daerah rumahnya.
"Aku kaget banget tadi pas dapat berita di daerah rumah dia kebakaran gitu semuanya, banyak banget rumah yang kebakar. Dia tadi nelepon nangis-nangis dan aku nggak bisa keluar juga," ujar Ashanty.
Sayangnya, di tengah musibah yang dihadapi Putra seorang diri, Ashanty tidak bisa keluar rumah karena ancaman virus corona.
"Aku juga setiap hari ngirimin dia makanan, baju dan lain-lain. Tiba-tiba tadi dengar lumayan kaget," ujar Ashanty.
Dalam video tersebut, Ashanty juga meminta doa agar kondisi di kediaman Putra tidak terjadi sesutu dan masyarakat yang tertimpa musibah tetap sehat.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR