Meski demikian, mengutip dari keterangan Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksanaan Kartu Prakerja (PMO), Belva Devara membantah jika ada konflik kepentingan antara tugasnya sebagai staf khusus dan CEO Ruangguru.
Ia menjelaskan kalau keputusannya untuk mundur karena tidak ingin menimbulkan asumsi dan persepsi publik.
"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin membuat polemik mengenai asumsi atau persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan," kata dia.
Baca Juga: Angin Segar Bagi Warga, Pemerintah Akan Bantu Sopir Bus AKAP Usai Muncul Larangan Mudik
"Yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," ucap Belva.
Belva juga berterima kasih pada Presiden Joko Widodo telah memahami pengunduran dirinya tersebut.
Meski hanya dalam waktu singkat, ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran berharga sebagai staf khusus presiden.
"Saya merasakan betul bagaimana semangat Bapak Presiden Jokowi dalam membangun bangsa dengan efektif, efisien, dan transparan," kata dia.
"Sehingga di manapun saya berada, di posisi apa pun saya bekerja, saya berkomitmen mendukung Presiden dan Pemerintah untuk memajukan NKRI," ucap Belva.
Source | : | kompas.com,instagram |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR