Nakita.id- Seluruh negara di dunia masih pontang-panting memerangi wabah virus corona.
Bahkan para ilmuan, tim medis, dan lainnya tengah berlomba mencari jalan terbaik untuk menghancurkan virus ini.
Mulai dari uji coba vaksin, obat, yang saat ini sedang diusahakan oleh para peneliti yang ada di dunia.
Namun, belum lama ini hasil penelitian dari Amerika Serikat cukup membawa angin segar di tengah kekalutan masyarakat di seluruh dunia.
Bagimana tidak? penelitian tersebut mengatakan virus corona akan sangat mudah hancur ketika terkena suhu panas sinar matahari.
Hal tersebut pun membuat Presiden Joko Widodo cukup bergembira mendengarnya.
"Tadi pagi saya dapat pernyataan dari Pemerintah Amerika Serikat yang menyampaikan hasil penelitian tentang bahwa suhu udara, sinar matahari, dan tingkat kelembaban udara sangat mempengaruh kecepatan kematian virus Covid-19 di udara dan permukaan yang tidak berpori," kata Jokowi dilansir dari Youtube pada Sabtu (25/04/2020).
Jokowi juga mengatakan, maka semakin tinggi tempratur, kelembapan, dan juga paparan sinar matahari langsung, akan membantu membunuh virus corona dengan cepat dan mudah.
"Semakin tinggi tempratur, semakin tinggi kelembaban, dan adanya paparan langsung sinar matahari, akan terus memperpendek masa hidup virus Covid-19 di udara dan di permukaan yang tidak berpori," tambah Jokowi.
Jokwi juga menyatakan, kabar dari penelitian tersebut merupakan kabar yang menggembirakan bagi Indonesia.
Pasalnya, Indonesia berada di garis khatulistiwa sehingga banyak mendapatkan sinar matahari langsung.
Hal tersebut sangat mendorong kemungkinan bahwa virus tersebut akan mudah terbunuh.
"Berita ini sangat menggembirakan kita, karena kita hidup di alam tropis yang panas, yang udaranya lembab dan kaya sinar matahari," jelas Jokowi.
Tak hanya mengandalkan suhu panas, Jokowi juga menghimbau agar masyarakat senantiasa menjalankan protokol kehidupan yang sehat dan bersih untuk sama-sama memerangi wabah virus corona.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR