Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Sepat, Mulyono.
"Dua hari mereka nangis-nangis terus. Tiap malam malam katanya didatangi dan dibayang-bayangi hantu di rumah hantu," ujar Mulyono, dikutip dari Kompas.com.
Melihat anaknya ketakutan, para orangtua pemudik pun merasa kasihan dan meminta kepala desa agar mengizinkan anaknya menjalani karantina di rumah.
Setelah berunding, Mulyono akhirnya mengabulkan permintaan orangtua pemudik, namun dengan satu syarat.
Orangtua pemudik diminta untuk membantu dan mengawasi anaknya selama menjalani karantina mandiri 14 hari.
"Orangtuanya setuju untuk membantu dan mengawasi anaknya karantina mandiri di rumah, akhirnya kita lepaskan dari rumah hantu," sambungnya.
Kini ketiga pemudik itu pun sudah dipulangkan ke rumah mereka masing-masing.
Duh, ada-ada saja ya, Moms.
Source | : | Kompas.com,Tribunnews.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR