"10 persen hingga 20 persen dari gaji disisihkan untuk mengisi saldo (dana darurat/cadangan) ini," kata Gozali.
Menurut Gozali, dengan memiliki dana cadangan, maka ada dana yang bisa digunakan saat kehilangan pekerjaan sampai dengan mendapat pekerjaan kembali.
Ia mengingatkan, dana cadangan ini tidak bisa dipersiapkan secara mendadak.
Butuh waktu setidaknya 1-3 tahun dan kedisiplinan untuk menahan godaan konsumtif.
"Masalahnya banyak orang yang begitu punya penghasilan, bukan fokus ke dana cadangan tapi beli barang-barang (TV, motor, dan lain-lain)," kata Gozali.
"Kalau kejadian sudah di depan mata seperti sekarang, biasanya yang terpakai bukan cadangan likuid, tapi jual aset. Dan ini secara finansial kurang efisien karena pasti harganya turun," ujar dia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR