Nakita.id - Presiden Joko Widodo saat ini tengah bersikukuh memerangi wabah virus corona.
Bahkan seperti yang kita ketahui, dalam keadaan berduka saat ditinggal sang ibu, Jokowi masih tetap bekerja demi memerangi wabah virus corona.
Presiden Joko Widodo pun saat ini masih terus memutar otaknya mencari jalan terbaik untuk solusi dari wabah virus corona.
Bukan hanya memikirkan pasien yang terinfeksi saja, Jokowi juga harus memikirkan nasib masyarakat yang terdampak wabah virus corona.
Di tengah perjuangan sang ayah memerangi wabah virus corona putra sulung Presiden Jokowi justru jadi bulan-bulanan.
Hal tersebut terjadi karena beredarnya berita saat Gibran hendak menghimbau masyarakat untuk taat pada peraturan pemerintah.
Namun, hal tersebut justru mengundang komentar menohok dari warganet pengguna Twitter.
Warganet menilai bahwa Gibran menyalahkan masyarakat karena ketidakdisiplinan.
Warganet juga justru berpendapat, bahwa Jokowi saja tidak menaati peraturan yang dihimbau pemerintah.
"Bapaknya aja enggak mematuhi aturan yang dikeluarkan pemerintah, anaknya kok yo bisa menyalahkan rakyat, ono-ono bae," tulis salah seorang warganet dalam akun Twitter @Kaesangp.
Melihat sang kakak disalahkan dan menjadi bulan-bulanan, membuat Kaesang akhirnya angkat bicara.
Kaesang pun langsung membalas cuitan dari warganet tersebut secara langsung.
Kaesang menilai, berita terkait sang kakak tidak ada yang menyalahkan masyarakat.
Bahkan Kaesang pun menantang warganet tersebut untuk menunjukan kata-kata yang memang membuktikan sang kakak menyalahkan rakyat.
"Mohon maaf pak, saya tahu mas Gibran itu nyebelin banget orangnya. Saya masih kuliah aja disuruh kerja sama dia. Tapi kalau dilihat dari isi beritanya, tidak ada kata mas Gibran menyalahkan masyarakat. Mohon info di bagian mana mas Gibran bilang menyalahkan rakyat," tulis Kaesang.
Cuitan Kaesang di Twitter tersebut pun banyak mengundang respons dari warganet lain.
Bahkan ada ribuan warganet yang juga ikut merespons dan menyukai tweetan Kaesang.
Source | : | |
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR