Nakita.id - Belakangan pemerintah Indonesia memang gencar menggembor-gemborkan soal bantuan sosial.
Hal tersebut diklaim sebagai wujud kehadiran negara untuk membantu warganya yang terdampak Covid-19.
Tak hanya Pemerintah Pusat, kini Pemerintah Daerah dan Kota juga berupaya untuk memberikan bantuan sosial secara merata untuk warga.
Begitu juga dengan Kementerian Sosial yang melakukan hal serupa.
Di tengah hiruk pikuk pandemi corona, warganet di media sosial justru dibuat geger soal bantuan sosial.
Peristiwa itu bermula ketika warganet di Facebook dan Twitter mengaku menerima transfer uang di rekening BRI mereka.
Warganet juga menyebutkan berapa nominal uang yang mereka dapatkan.
Bak mendapat uang kaget, warganet yang mengaku mendapatkan uang sejumlah Rp600 ribu di rekening BRI mereka.
Sebagian dari warganet juga menjelaskan bahwa mendapat pesan singkat SMS pemberitahuan transfer.
Lalu dari mana uang tersebut berasal?
Keterangan pihak Bank BRI
Dilansir dari Kompas.com, pihak Corporate Secretary Bank BRI pun buka suara.
Amam Sukriyanto menjelaskan bahwa tidak benar kalau semua pemilik rekening mendapat uang Rp600.000.
Amam mengatakan bahwa uang tersebut ditransfer oleh pemerintah sebagai wujud Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Kementerian Sosial.
"Enggak benar, dong. Kan BRI hanya bank penyalur. Yang benar, pemerintah yang bagiin uangnya," ujar Amam.
BRI bersama dengan Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) ditunjuk sebagai bank penyalur BST kepada 528.320 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak Covid-19.
Pada Bantuan Sosial Tunai Tahap 1 tersebut pemerintah mengucurkan dana Rp316 Miliar untuk disalurkan.
Dijelaskan pula penyaluran BST itu dilakukan dalam rentang waktu 27-29 April 2020 melalui Mass Fund Transfer.
Keterangan pihak Kementerian Sosial
Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Kementerian Sosial, Adhy Karyono menuturkan bahwa program BST diberikan untuk 9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
KPM yang telah ditentukan itu dipilih berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dijelaskan oleh Kemensos dua metode penyaluran bantuan tersebut.
Pertama, lewat PT Pos sebanyak 8 juta Keluarga Penerima Manfaat.
Kedua, transfer top up ke rekening penerima manfaat sebanyak 1 juta KPM.
Menyoal tidak ada pemberitahuan, Adhy juga menuturkan bahwa sebelumnya sudah memberi tahu kepada dinas sosial Provinsi, Kabupaten, atau Kota.
"Sebelumnya pemberitahuan sudah diberikan kepada dinas sosial provinsi dan kabupaten atau kota, juga koordinator BPNT terkait BNBA yang akan dapat top up bantuan," jelas Adhy.
Kemudian, pihak Kementerian Sosial akan mengkoordinasikan pada PT Pos Indonesia guna melakukan tagging atau penandaan nama bagi yang sudah masuk daftar Himbara.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR