“Dia sempat pukul (kontak fisik) dengan perawat kami tadi pagi. Saya tidak mau detail cara pemukulan, tapi kondisi perawat kami tidak apa-apa,” ungkap Direktur RSUD IA Moeis, Syarifah Rahimah, saat dihubungi Kompas.com.
Setelah kejadian yang berulang kali itu, pihak RS akhirnya menyerah dan menghubungi Dinas Kesehatan Samarinda.
Pasien N pun dipindahkan ke RS Karantina di Gedung Bapelkes Kaltim, Jalan Woter Monginsidi, Samarinda.
Akibat aksinya tersebut, kini N ditempatkan di kamar khusus bagi pasien yang tidak kooperatif.
"Hand over pasien N sudah selesai dari RS IA Moeis ke RS Karantina pukul 11.00 WITA tadi, sudah dipindah ke karantina," ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Samarinda, Ismid Kosasih.
Demi mencegah insiden kabur terulang kembali, jendela kamar yang ditempati pasien N langsung dipasangi terali.
Tak berhenti sampai di situ, pintu kamar pasien N yang ada di RS Karantina juga digembok.
“Ada tenaga psikolog di karantina. Kalau perlu, psikiater nanti kita siapkan,” ungkap Ismid.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR