Nakita.id - Sudah empat bulan berlalu sejak kasus pertama virus corona ditemukan di Indonesia.
Sejak saat itu pula kasusnya terus meningkat, meski datanya masih mengalami perubahan di setiap wilayah.
Saat berita ini ditulis, tercatat kasus virus corona di Indonesia sudah menembus 11.192 kasus dengan penambahan 349 kasus dari hari sebelumnya.
Urutan pertama kasus Covid-19 terbanyak masih ditempati oleh DKI Jakarta dengan jumlah 4.463 kasus.
Yang berbeda adalah adanya pergeseran di posisi dua yang sebelumnya ditempati oleh Jawa Barat.
Hanya tiga minggu menjelang Lebaran, posisi tersebut digantikan oleh Jawa Timur yang semula berada di peringkat tiga.
Jumlah selisih kasusnya sendiri cukup signifikan, yakni Jawa Timur 1.117 dan Jawa Barat 1.054.
Seperti dilansir Kompas.com pada (3/5/2020) kemarin, juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto membeberkan kalau ada peningkatan di sejumlah daerah.
"Konfirmasi positif yang didapat bertambah 349 orang, sehingga menjadi 11.192 orang," ujar Yurianto.
Tercatat, penambahan tersebut terjadi di 22 provinsi di Indonesia.
Selain itu, ada sejumlah daerah lain yang mencatat jumlah kasus penularan cukup tinggi, seperti Jawa Timur (1.117 kasus), Jawa Barat (1.054 kasus).
Kemudian, ada Jawa Tengah (776 kasus) dan Sulawesi Selatan (601 kasus).
Mengutip dari Surya.co.id, sebelumnya Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa sempat menyampaikan tingginya angka OTG (orang tanpa gejala) di wilayah pimpinannya.
Diduga, OTG inilah yang menjadi penyumbang terbesar meningkatnya kasus virus corona di Jawa Timur.
Dari data perkembangan kasus positif di Jatim pada Selasa (28/4/2020), 60 persen positif Covid-19 di Jatim berasal dari Pasien Dalam Perawatan (PDP), sementara 21 persennya dari OTG.
Diakui oleh Khofifah jika Jawa Timur masih memperlihatkan tren kenaikan kasus corona.
Sementara itu, dua wilayah terbanyak ditemukan kasus Covid-19 adalah Surabaya dan Sidoarjo.
Selain pertambahan kasus positif covid-19, Khofifah juga menyorot makin meningkatnya jumlah PDP dan ODP.
“Perkembangan kasus positif di Jatim, 60 persennya berasal dari PDP. Dan 21 persennya dari OTG,” jelas Khofifah.
Kasus masih terus diperkirakan akan meningkat mengingat masih banyak orang yang nekat keluyuran di masa PSBB.
Hal tersebut terbukti dari penjaringan ODP dalam pelaksanaan PSBB Surabaya (28/4/2020) lalu.
"Tadi sudah mengecek ke beberapa titik di Suramadu, zona merah daerah PPI dan Bundaran Waru, memang kami lihat masih banyak yang belum paham ini (PSBB), terbukti banyak masyarakat setelah ditanya masih banyak yang belum tahu," tukas Kapolda Jawa Timur, Irjen Luki Hermawan.
Source | : | Kompas.com,Surya.co.id |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR