Berdasarkan terjemahan yang disampaikan oleh Hansol, orang-orang Indonesia itu meminta bantuan kepada pemerintah Korea Selatan dan media setempat.
Pada awalnya, pihak televisi tidak bisa memercayai rekaman tersebut karena ketika hendak dilakukan pemeriksaan, kapal itu disebutkan sudah kembali berlayar.
Dalam terjemahan yang dipaparkan Hansol, pihak televisi menyatakan dibutuhkan adanya penyelidikan internasional untuk memastikan kabar itu.
Menanggapi kabar ini, mantan menteri kelautan dan perikanan, Susi Pudjiastusti memutuskan untuk angkat bicara.
Mengutip dari akun Twitternya, Susi menyoroti praktik perbudakan ABK Indonesia yang bekerja di kapal China itu dengan rasa geram.
"Illegal Unreported Unregulated Fishing = Kejahatan yg mengambil kedaulatan sumber daya ikan kita = sumber protein = Ketahanan pangan= TENGGELAMKAN !!!!!!!! Saya sudah teriak sejak tahun 2005," kata Susi dalam cuitannya, Kamis (7/5/2020).
Ya, Susi memang dikenal tegas dalam menindak segala bentuk kejatahan di perairan Indonesia, termasuk pencurian ikan yang dilakukan kapal-kapal asing.
Source | : | Twitter,Kompas.com,Nakita.ID |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR