nakita.id - Sampai saat ini, tidak ada satupun dokter atau ilmuwan yang tahu secara persis dan pasti apa penyebab seseorang menjadi kidal.
Ada yang berpendapat, kidal terjadi jika otak kanan seseorang lebih dominan dibanding otak kirinya.
Baca juga: Ditemani Kedua Anaknya, Uya Kuya Borong 4 Iphone X, Buat Siapa?
Pastinya para ahli baru sebatas mengungkapkan asumsi, kidal terjadi karena faktor lingkungan, misal anak dibiasakan selalu menggunakan tangan kirinya sejak kecil. Ada juga yang berasumsi kidal terjadi karena faktor genetis/turunan.
Pada seseorang yang kidal, termasuk anak, disinyalir hal tersebut berhubungan dengan cara kerja otak kanan yang lebih mendominasi aktifitas otak kiri.
Jadinya terjadi ketidakseimbangan antara otak kanan dan kiri.
Walau demikian banyak ahli yang yakin ketidakseimbangan ini bukanlah sebagai suatu gangguan. Sebab ada sebuah penelitian yang menyatakan sesorang kidal memiliki Intelligent Quotient (IQ) tinggi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tokoh dunia yang dianggap pintar, cerdas adalah seorang kidal, seperti Adelof Hitler, Barack Obama.
Jadi bagi mereka yang kidal sebaiknya tidak rendah diri, juga orangtuanya tidak usah was-was. Yakinlah kondisi kidal bukan sebuah kelainan, juga penyakit.
Orangtua hanya perlu mengajarkan cara bersosialisasi yang diakui oleh masyarakat dan budaya setempat (norma-norma). Misal, saat bersalaman, tetap harus menggunakan tangan kanan, begitu juga saat makan.
Hal ini perlu orangtua terapkan pada anaknya yang kidal, sebab ada riset menyebutkan sebagian kecil kasus kidal juga dibarengi rasa minder akibat lingkungan yang memaksanya untuk sedapatnya menggunakan tangan kanan mereka, termasuk di sekolah dan di rumah.
Baca juga: Pahami Bahasa Tubuh Bayi. Supaya Moms Bisa Tenang dan Nyaman
TAK PERLU DIUBAH
Kidalnya seseorang mulai terlihat di usia 2—3 tahun dan menjadi permanen di usia 6 tahun.
Maka jika orangtua ingin mengubah anak kidal, maka harus mengubahnya sebelum anak masuk usia 6 tahun. Dengan cara melatih kemampuan tangan kanannya, tapi tanpa paksaan, dan dilakukan secara bertahap.
Tindakan ini jika dilakukan dengan paksaan dapat berefek pada gangguan bicara, hingga kesulitan untuk belajar membaca (disleksia) pada anak yang bersangkutan. Dalam beberapa kasus, tindakan ini dapat mengaburkan dominasi fungsi otak.
Singkatnya, alangkah baiknya jika orangtua yang memiliki anak kidal menerima kondisi anak apa adanya tanpa intervensi terhadap kekidalannya.
Baca juga: Inilah Model Rambut Selebriti Terbaik 2017. Sudah Pernah Coba?
Tentu saja untuk aktifitas yang bersifat sosial-normatif, seperti berjabatan tangan, mereka tetap harus diajarkan untuk menggunakan anggota tubuh yang semestinya. Tetapi, untuk kegiatan yang bersifat pribadi, biarkan saja ia mengikuti kecenderungannya itu.
Jangan pernah memaksakan anak yang kidal untuk menulis dengan tangan kanan misalnya. Selain tidak ada manfaatnya, ini hanya akan menambah beban belajar pada anak.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | nakita |
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR