Nakita.id - Kamis (7/5/2020), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengetuk palu soal aturan angkutan umum yang kembali beroperasi.
Seperti diketahui sebelumnya, di masa pandemi virus corona ini, pemerintah Indonesia memang menerapkan aturan PSBB.
Pembatasan Sosial Berskala Besar tersebut juga memengaruhi jalannya moda transportasi umum.
Bukan tanpa alasan, hal itu dilakukan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Aturan Menhub yang memperbolehkan beroperasinya lagi angkutan umum nyatanya menuai pro dan kontra.
Salah satu yang menolak angkutan umum kembali beroperasi adalah Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
"Jadi dari kaca mata daerah yang sedang melaksanakan PSBB, setiap kendaraan yang masuk atau keluar dari daerah-daerah zona merah apapun moda transportasinya itu memang akan sangat merepotkan," jelas Ridwan Kamil dikutip dari kanal YouTube 'tvOneNews' (9/5/2020).
Dikabarkan sebelumnya, Provinsi Jawa Barat memang baru saja menjalankan PSBB per 6 Mei 2020.
"Jadi kalau ditanya akankah merepotkan? saya jawab akan merepotkan.
"Nah, tapi akan memberikan kesempatan dulu dari peraturan yang baru dilaksanakan oleh Kementerian Perhubungan.
"Jika ada satu, dua, tiga pelanggaran, yang akan kami tes dan nanti terbukti ada yang positif, maka dalam aturan PSBB kami punya hak untuk mengambil segala tindakan.
"Termasuk melarang beroperasinya kembali kendaraan-kendaraan umum yang memang secara aturan diizinkan tapi ternyata membawa permasalahan," jelas Ridwan Kamil.
Di tengah dijalankannya PSBB, Ridwan Kamil memang sempat kecolongan 3 orang warganya dinyatakan positif corona.
Tiga orang tersebut merupakan penumpang KRL Bekasi-Jakarta yang ikut tes swab.
Berkaca dari insiden tersebut, Gubernur Jabar tersebut mengaku akan memperketat pemeriksaan kendaraan umum selama masa PSBB di Jawa Barat.
"Ini mengindikasikan bahwa pergerakan-pergerakan ini punya potensi negatif, yaitu orang-orang OTG atau orang tanpa gejala," sambungnya.
"Nah, kalau dibukanya kendaraan umum ini apa jaminannya walaupun sudah duduknya diatur, sudah pakai masker, sudah sangat ketat tapi tidak ada bukti penumpang yang dibawa oleh bus besar AKAP ini tidak dijamin negatif dari Covid.
"Itu yang kami khawatir karena dalam virus corona atau Covid ini ada yang kita istilahkan asimtomatik atau OTG.
"Itulah yang akan kami sampling dalam beberapa hari ke depan kalau terbukti ada orang-orang OTG keluar-masuk walaupun dia tugas di dalam bus AKAP.
"Maka kami akan mengambil tindakan tegas untuk melarang sepenuhnya sampai PSBB selesai, " tutup Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Yosa Shinta Dewi |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR